KAB. CIREBON, (FC).- Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon dikenal sebagai pusat industri rotan dunia, dengan lebih dari 1.500 unit usaha dari skala mikro hingga besar yang aktif di bidang pengolahan bahan baku rotan menjadi furnitur dan kerajinan.
Industri ini menyerap lebih dari 64.000 tenaga terampil lokal, mencerminkan warisan budaya dan keahlian yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Kabupaten Cirebon, khususnya, telah menjadi etalase rotan dunia.
Pada tahun 2023, total ekspor furnitur berbahan baku rotan dari Cirebon mencapai 222 kontainer senilai 14,6 juta dolar AS, dengan pasar utama mencakup Australia, Korea, Amerika Serikat, China, Jepang, dan banyak negara lainnya.
Kori Pengesub sekaligus pengerajin rotan asal Blok Kepuh Desa Tegalwangi,Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon saat di temui Wartawan Koran Fajar Cirebon mengatakan, kreativitas dan keahlian perajin lokal tercermin dalam produk-produk rotan berkualitas yang memiliki nilai estetika tinggi hingga akhirnya berdampak ekspansi nilai ekspor ke kawasan Asia dan Asia Tenggara.
“Kalau dulu 2020 ke bawah fokus ekspor kita masih berfokus pada negara – negara eropa, tapi sekarang justru merambah ke asia dan asia tenggara oleh sebab itu banyak pabrik – pabrik yang memberi orderan penuh kepada para pengesub karena kewalahan karena tingginya permintaan pasar” katanya Senin (5/8).
Industri kecil pengolahan rotan di Cirebon, kata Koru tidak hanya memberikan kontribusi pada perekonomian lokal tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat pasca Covid
“Keterlibatan perajin dari berbagai kelompok usia menunjukkan warisan keterampilan ini terus diteruskan dari generasi ke generasi” ujarnya
Sementara itu Kuwu Desa Tegalwangi,Iskandar saat di konfirmasi menyatakan bahwa sekarang permintaan pasar untuk furniture rotan sedang tinggi sehingga berdampak ke perekonomian masyarakat kecil.
“Hampir setiap malam, pagi ke sore semua bekerja bahkan tak jarang banyak pengesub yang lembur hingga malam hari” katanya
Pengrajin rotan di Jawa Barat, khususnya Cirebon, sedang mengeksplorasi pasar ekspor dari Asia Tenggara hingga Timur Tengah berdasarkan data yang diterima pemdes mencatat bahwa sejumlah produk rotan telah berhasil memasuki pasar-pasar tersebut.
“Produk-produk tersebut termasuk mebel dan barang kerajinan dari rotan” ujarnya. (Johan)