KUNINGAN, (FC).- Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) terus mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas tembakau lokal. Salah satu langkah nyata dilakukan dengan menggelar pelatihan Good Agricultural Practices (GAP) bagi kelompok petani tembakau di Desa Sidamulya, Kecamatan Jalaksana, Selasa (14/10).
Kegiatan tersebut sekaligus menjadi bagian dari program yang didanai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025, di mana 25 persen dari total anggaran diperuntukkan bagi kelompok tani tembakau di 11 desa se-Kabupaten Kuningan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, melalui Kepala Bidang Hortikultura, Andi menyampaikan bahwa bantuan dan pelatihan ini difokuskan untuk memperkuat kapasitas petani tembakau serta meningkatkan mutu hasil panen.
“Kami memberikan bantuan sarana produksi tembakau untuk peningkatan kualitas bahan baku dan produktivitas. Selain itu, pelatihan GAP ini penting agar petani memahami cara budidaya tembakau yang baik dan benar,” ujar Andi saat ditemui di Aula Bale Desa Sidamulya Kecamatan Jalaksana.
Baca Juga: Produksi Tembakau Kuningan Tinggi, Diskatan Lakukan Sosialiasi Pendaftaran Varietas Lokal
Andi menjelaskan, pada tahun sebelumnya Diskatan Kuningan telah menorehkan capaian penting dengan mendaftarkan dua varietas tembakau khas Kuningan, yakni Tembakau Paliken dan Tembakau Molegede, yang kini telah memiliki sertifikat Tanda Daftar Varietas Tanaman (TDVT) dari Kementerian Pertanian RI.
“Kedua varietas ini adalah kebanggaan Kabupaten Kuningan. Tahun ini kami melanjutkan langkah tersebut dengan membangun kebun sumber benih tembakau agar petani bisa memperoleh benih berkualitas langsung dari daerah,” jelasnya.
Selain menggandeng Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Diskatan juga bekerja sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di berbagai wilayah seperti Darma, Garawangi, Jalaksana, Cibeureum, Cibingbin, Ciawigebang, dan Pancalang untuk memperkuat sinergi pembinaan terhadap petani.
“Potensi lahan tembakau di Kuningan kini sudah lebih dari 100 hektare. Ke depan, kami ingin tidak hanya meningkatkan kualitas, tapi juga kuantitas produksi. Apalagi, beberapa waktu lalu sudah ada pabrik rokok yang menyatakan minat untuk menyerap tembakau Kuningan,” ungkap Andi.
Ia berharap, sinergi pemerintah daerah, provinsi, dan kelompok tani dapat menjadikan tembakau Kuningan semakin dikenal luas, baik sebagai produk unggulan daerah maupun sebagai penggerak ekonomi petani. (Angga/Job/FC)












































































































Discussion about this post