KAB. CIREBON, (FC).- Satuan Pelayanan Rehabilitasi (Satpel) Sosial Bina Mandiri merupakan unit pelayanan sosial di bawah koordinasi UPTD Bina Karya Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat.
Saat ini, terdapat 25 Warga Binaan yang mendapat pelayanan sosial berupa pelatihan otomotif, elektro, dan menjahit.
Mereka menjalani pelatihan selama 4 bulan sebelum kembali ke kampung halamannya untuk membangun usaha.
Di sela kegiatan bimtek perkebunan bersama para petani yang digelar di gedung aula Bina Mandiri Palimanan, Senin (21/8), Anggota Komisi VI DPR-RI, Ono Surono menyempatkan diri mengunjungi warga binaan Bina Mandiri.
Dalam kunjungan tersebut, Ono memberikan banyak motivasi, mendorong mereka untuk bisa menjalani kehidupan yang lebih baik lagi ke depan.
Ono mendorong warga binaan untuk bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat selama pelatihan untuk membangun usaha yang bisa menujang perekonomian keluarga.
“Pemerintah akan terus selalu membantu. Mudah-mudahan betah disini sampai dengan 3 bulan ke depan, dan setelah itu mudah-mudahan sukses membangun usahanya,” kata Ono.
Pada saat lulus nanti, lanjut Ono, juga harus ada monitoring, pengawasan apakah memang bisa langsung diaplikasikan atau tidak.
Dalam kunjungan tersebut, Ono juga mendapat masukan aspirasi bahwa jurusan pelatihan otomotif, sedang membutuhkan bantuan mesin motor injeksi.
Selama ini, untuk bahan praktek pelatihan menggunakan mesin motor karburator.
Sementara, sepeda motor mengalami perkembangan teknologi dengan adanya system Electronic Fuel Injection.
Untuk itu mesin motor injeksi menjadi tuntutan kebutuhan bagi warga binaan.
“Disini itu, kalau boleh curhat, kekurangan mesin motor yang injeksi,” kata seorang pengurus Satpel Rehabilitasi Sosial Bina Mandiri Palimanan saat mendampingi kunjungan Ono Surono.
Menanggapi curhatan tersebut, Ono mengatakan dirinya akan menyampaikannya kepada Komisi yang membidanginya di DPRD Propinsi Jawa Barat.
“Karena dinas sosial ini di bawah Komisi V, kebetulan ada Fraksi PDI Perjuangan Pak Djaenudin. Nanti saya sampaikan ke beliau mudah-mudahan segera dipikirkan terkait kebutuhan motor dengan mesin injeksi. Karena kalau motor dengan kaburator jaman dulu. Jadi harus disesuaikan dengan perkembangan” ungkap Ono.
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon dalam kesempatan kunjungan ini, secara spontan memberikan bantuan operasional sebesar Rp5 juta sebagaai bentuk perhatian dan kepedulian Wakil Rakyat.
Sebanyak 25 warga binaan tersebut terdiri dari anak-anak terlantar dan putus sekolah yang berasal dari Bandung Barat (13 orang), Ciamis (2 orang), Cirebon (2 orang), dan sisanya dari Majalengka dan Subang.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ini rata-rata adalah usia produktif.
Muksin selaku Kepala Satpel Sosial Bina Mandiri Palimanan mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan pengadaan mesin motor injeksi karena anggaran yang ada tersedot refocusing penanganan Covid tahun-tahun lalu.
“Selama ada Covid kan kita semua anggaran-anggaran untuk fisik itu memang dibatasi, ada refocusing, sehingga masih belum memenuhi semua sarana yang kita inginkan, hanya mesin karbu kalau di otomotif motor,” jelas Muksin.
Selain itu, keterbatasan anggaran juga menjadi alasan pengurangan jumlah warga binaan.
Sebelum ada Covid, kata Muksin, setiap angkatan diikuti 50 orang. Seehingga dalam satu tahun terdapat 100 warga binaan dari dua angkatan per 4 bulan.
“Mereka ini anak-anak yang terlantar dan putus sekolah atau anak yang rentan turun ke jalan. Jadi memang kita penanganan PMKS nya menangani anak jalanan,” ujarnya
Setelah menjalani pelatihan keterampilan selama 4 bulan, mereka mendapat bantuan yang diberikan kepada tiap individu, dari jurusan yang mereka ikuti.
“Misalkan menjahit, mereka akan dapat 1 alat mesin jahit. Misalkan dari otomotif nanti akan dapat alat-alat toolkit dan kompresor,” jelas Muksin. (Andriyana)
Discussion about this post