KAB. CIREBON, (FC).- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun Kabupaten Cirebon untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan Bupati Cirebon, H Imron saat mengahadiri acara HUT Ke-46 RSUD Arjawinangun tahun 2025 di rumah sakit setempat, Sabtu (21/6/2025).
Imron yang didampingi Wakil Bupati Cirebon, H Agus Kurniawan Budiman menyebut, tantangan dari RSUD Arjawinangun cukup ketat. Pasalnya sudah banyak rumah sakit swasta yang dibangun di wilayah Kabupaten Cirebon.
“Kami menganjurkan kepada direktur dan para dokter dan pegawai RSUD Arjawinangun mulai berbenah, karena sekarang tantangannya adalah banyak rumah sakit. Maka perlu pelayanan yang terbaik,” katanya.
Selain itu juga, kata Imron, pihaknya meminta kepada RSUD Arjawinangun untuk meng-upgrade peralatan kesehatan yang ada disana, sekaligus para dokter-dokter yang mumpuni. “Sekarang persaingan sangat ketat, sehingga harus ada perbaikan baik dokternya maupun peralatan kesehatan, sehingga kebutuhan-kebutuhan masyarakat terlayani dengan baik,” ujarnya.
Sementara, Direkrur RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon, dr H Bambang Sumardi mengatakan, pihaknya meminta dukungan kepada pemerintah daerah terkait beberapa kebijakan. Pasalnya tidak memungkiri kalau rumah sakit di Kabupaten Cirebon cukup banyak, sehingga persaingan cukup banyak.
“Kami butuh dukungan dari pemda yang lebih lagi. Karena tantangan RSUD Arjawinangun semakin besar, di samping adanya regulasi yang selalu berubah-ubah dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi tentang mutu pelayanan, kemudian teknologi yang sudah berkembang jauh, itulah salah satu tantangan yang harus dihadapi rumah sakit ini,” katanya.
Sehingga, kata Bambang, dengan dukungan lebih dari pemerintah daerah, pihaknya kedepan bisa mengantarkan RSUD Arjawinangun yang modern, terpercaya dan menyenangkan, serta menjadi rumah sakit rujukan masyarakat Kabupaten Cirebon.
Ia menjelaskan, bentuk menjadi rumah sakit terpercaya dan modern itu, bukan hanya modern alat-alatnya, akan tetapi gedungnya, serta pola pikirnya juga harus modern. “Kita sudah bertransformasi nih, gedung rumah sakit perlahan-lahan sudah saya ubah, yang tadinya agak gelap sekarang sudah terang. Kemudian alat kesehatan juga sudah peremajaan bahkan lebih canggih, bahkan tahun ini akan dapat bantuan dari pemerintah pusat alat kesehatan yang lebih canggih lagi,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Bambang, untuk memodernkan pola pikir sumber daya manusia (SDM) pihaknya selalu meng-upgrade ilmu pengetahuan terkait kesehatan dan sebagainya. “Kita kirim para pegawai ke pelatihan-pelatihan, workshop atau sekolah. Dan untuk yang terpercayanya, kami selalu komitmen meningkatkan mutu pelayanan, dan ini dibuktikan dengan dua kali terakreditasi Paripurna pada tahun 2017 dan 2022,” katanya.
“Nanti tahun 2027 kita juga akan mengadakan reakreditasi lagi dan itu harus kami pertahankan sebagai bentuk konsistensi kami dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien,” imbuhnya.
Disinggung soal keluhan panjanganya antrean pendaftaran, Bambang menjelaskan, pihaknya sudah mempermudah pelayanan kepada masyarakat dengan membuat aplikasi SIRUDAL dan sebagainya.
“Kami berusaha untuk membuat senang pasien dan keluarga pasien. Makanya kami membentuk sistem sistem yang lebih berorientasi pada kepentingan pasien, contoh SIRUDAL, kemudian dengan digitalisasi, antrian online, ini sangat mempermudah, sehingga kedepan tidak ada lagi penumpukan pasien,” katanya.
Namun, lanjut Bambang, pasien di RSUD Arjawinangun karakternya berbeda-beda, kebanyakan pasien yang loyalis, sepuh, gaptek. Sehingga dengan kondisi ini terkesan terjadi crowdit maupun terlantar. “Padahal kita memberikan pelajaran, ayo kita sama-sama pakai android, pakai IT, supaya lancar. Tapi kami juga berusaha membantu mereka untuk akses ke rumah sakit,” katanya. (Ghofar)
Discussion about this post