KOTA CIREBON, (FC).- Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cirebon Periode 2025-2029 resmi dilantik di salah satu hotel di jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon, Sabtu (21/6/2025).
Pelantikan ini dihadiri oleh Ketua Umum KONI Jawa Barat, M. Budiana, Wakil Walikota Cirebon Siti Farida Rosmwati, Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi, unsur Forkopimda, Pengurus Cabor dan pejabat lainnya.
Budiana menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme organisasi. Dia menegaskan bahwa KONI harus bersih dari praktik politik dan pengelolaan anggaran harus sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Komitmen harus direalisasikan, bukan hanya kata-kata. Penggunaan anggaran harus tepat, seperti untuk konsumsi dan transportasi, serta tidak boleh ada dana dari APBD tanpa nomenklatur yang jelas,” tegas Budiana.
Wakil Walikota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, memberikan dukungan terhadap visi baru KONI Kota Cirebon dan menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Tanpa adanya KONI, pembinaan atlet maupun cabor tidak akan berjalan maksimal. Pemkot pun tidak akan mampu melakukannya. Oleh sebab itu butuh sinergi antara keduanya agar prestasi bisa diraih,” ujar Farida.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Cirebon M. Handarujati Kalamullah, menyampaikan bahwa fokus utama pengurus saat ini adalah mempersiapkan para atlet untuk menghadapi Babak Kualifikasi Porprov (BKPorprov) Jawa Barat menuju Porprov 2026.
“Sejumlah cabang olahraga telah memulai persiapan, seperti karate, renang, dan panahan,” paparnya.
Handarujati menargetkan Cirebon dapat kembali masuk 10 besar, bahkan bersaing di 5 besar, setelah sebelumnya sempat turun ke posisi 19 pada Porprov terakhir.
“Kita pernah ada di 10 besar pada Porprov 2018. Target kami adalah mengulang atau bahkan melampaui pencapaian itu di 2026,” ujar pria yang biasa disapa Andru.
Namun, Andru juga menyoroti tantangan utama yang dihadapi, yakni minimnya anggaran. Saat ini, KONI Kota Cirebon hanya menerima dana sekitar Rp1,5 miliar per tahun atau turun dari alokasi sebelumnya sebesar Rp3 miliar.
“Tanpa dukungan anggaran yang memadai, sulit bagi kami untuk bekerja maksimal. Ini bukan hanya tentang KONI, tapi juga membawa nama Pemerintah Kota Cirebon,” tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah meminta seluruh cabang olahraga untuk segera mengirimkan data atlet dan pelatih guna mempermudah proses monitoring dan evaluasi jelang babak kualifikasi.
Ketua Dewan Kehormatan KONI Kota Cirebon, Hj. dr. Ratnawati, dalam kesempatan yang sama juga menyoroti pentingnya memperhatikan masa depan para atlet, termasuk kesejahteraan mereka setelah pensiun.
Ia berharap perekrutan atlet dan pelatih dilakukan secara profesional agar dapat bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
“Kita punya potensi, seperti bola voli yang mulai menunjukkan kekuatan di level provinsi. Tapi tanpa pembinaan yang konsisten, potensi itu tidak akan berkembang,” ujarnya.
Saat ini, KONI Kota Cirebon membina 42 cabang olahraga. Pelantikan pengurus baru ini diharapkan menjadi momentum awal untuk konsolidasi organisasi dan peningkatan prestasi olahraga secara menyeluruh di Kota Cirebon. (Agus)
Discussion about this post