MAJALENGKA,(FC), – Sejumblah anggota DPRD Kabupaten Majalengka, pada Senin (27/11) secara serentak di daerah pemilihannya (Dapil) masing masing mensosialisasikan empat pilar wawasan kebangsaan.
Ke empat pilar tersebut yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka tunggal ika. Puluhan bahkan ratusan perwakilan masyarakat hadir pada kegiatan tersebut.
Seperti nampak di Kediaman anggota DPRD Kabupaten Majalengka Edi Karsidi dari Fraksi Gerindra yang berlokasi di Desa Cibogor Kecamatan Ligung.
Selain di Desa Cibogor, H.Nono Sudarsono dari Fraksi PDIP juga melaksanakan kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan di rumahnya di Desa Ligung Lor, Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka.
Dalam pemaparannya Edi Karsidi mengatakan, dirinya percaya masyarakat yang hadir di sini sudah memahami apa yang di maksud dengan empat pilar kebangsaan.
Karena saat duduk dibangku sekolahpun empat pilar kebangsaan ini sudah kita dapat karena memang masuk dalam program kurikulum sekolah.
Namun dikatakannya bahwa wawasan kebangsaan empat pilar ini memang perlu kembali di gaungkan terutama di kalangan anak anak muda.
Karena kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah peran penting dari kebangkitan para kaum muda, hal ini dibuktikan dengan lahirnya atau dicetuskannya hari Sumpah Pemuda.
“Jadi Empat pilar kebangsaan seperti Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, perlu ri amalkan dalam mengisi pembangunan di negeri yang kita cintai ini,” tegas Edi Karsidi.
Masih dikatakan Edi Karsidi, wawasan kebangsaan bukan saja hafal di ucapkan, namun yang lebih penting bagaimana menerjemahkannya atau memaknai dalam kehidupan sehari hari.
Pembangunan infrastruktur yang saat ini dilakukan oleh pemerintah adalah salah satu bukti penerjemahan wawasan kebangsaan.
Karena komunikasi berjalan dari mulai keluhan masyarakat terkait kerusakan infratruktur di terima oleh para wakil rakyat dan di eksekusi oleh para pemangku kebijakan.
“Jadi yang dimaksud wawasan kebangsaan adalah memberikan ruang gerak yang sama bagi semua masyarakat, baik itu menyampaikan pendapat, ataupun juga menyampaikan keluhan untuk disampaikan kepada pemerintah, sehingga keluhan masyarakat tersampaikan dan di respon oleh para pemangku kebijakan,” pungkas Edi.
Sementara itu Deni Koharudin Anggota DPRD Kabupaten Majalengka dari Fraksi PKS, Dapil Jatiwangi, Ligung, Kertajati dan Jatitujuh yang juga melaksanakan sosialisasi wawasan kebangsaan di kediamannya di Desa Ligung Lor Kecamatan Ligung, menyampaikan bahwasannya akhir akhir ini wawasan kebangsaan di tengah tengah kita dinilai hampir punah.
Hal ini nampak dimana mana masih saja terjadi tawuran antar pelajar, bahkan sampai menimbulkan korban. Sesama kelompok masih suka saling ejek.
Hal ini tentunya tidak mencerminkan sila sila yang ada di Pancasila.
Kalau ditarik dari peristiwa itu seperti tawuran antar pelajar kata Deni, oknum pelajar yang suka tawuran tersebut tidak mengamalkan Pancasila khususnya sila ke tiga Persatuan Indonesia.
“Kalau kita mengamalkan empat pilar kebangsaan, maka hal hal perbuatan yang negatif tidak mungkin kita lakukan, karena kita ini bersaudara dan di ikat oleh sila ketiga yakni Persatuan Indonesia,” tegas Deni Koharudin.
Terpisah, seorang tokoh masyarakat dari Kecamatan Ligung Ust Eman, menyambut baik dengan adanya sosialisasi wawasan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Dengan disosialisasikannya wawasan kebangsaan maka diharap masyarakat akan lebih mengedepankan lagi sikap sikap yang positif dalam kehidupan sehari hari.
“Mudah mudahan dengan adanya kegiatan wawasan kebangsaan yang di prakarsai oleh anggota DPRD Kabupaten Majalengka, maka masyarakat akan lebih mengerti dan mengamalkan di kehidupan sehari hari terkait empat pilar kebangsaan,” ujar Ust Eman singkat. (Munadi)