KUNINGAN, (FC).- Suasana duka menyelimuti Desa Cibinuang, Kecamatan/Kabupaten Kuningan, setelah seorang anak berkebutuhan khusus bernama Tia Setiawan (16) ditemukan meninggal dunia di Sungai Leuwicinangka, wilayah Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede, Rabu (29/10) sekitar pukul 11.05 WIB.
Kepala Desa Cibinuang, Nani Suryani, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya membenarkan kejadian tersebut.
Ia menjelaskan bahwa peristiwa tragis itu bermula pada Selasa (28/10) sekitar pukul 15.00 WIB, ketika korban berpamitan kepada ibunya untuk memancing di sungai setelah membantu di sawah.
“Korban pamit kepada ibunya untuk memancing ke sungai. Namun sampai waktu magrib, ia tidak kunjung pulang. Pihak keluarga sudah berusaha mencari ke sekitar rumah, tetangga, dan saudara, tapi tidak ditemukan. Akhirnya orang tua korban melapor ke pihak Pemdes Cibinuang,” ujar Nani.
Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak desa langsung berkoordinasi dengan BPBD Kuningan, Damkar, dan Forkopimcam Kuningan dan Kadugede untuk melakukan pencarian.
Tim gabungan bersama warga menyisir sepanjang aliran Sungai Leuwicinangka di wilayah Desa Windujanten hingga larut malam.
“Hingga sekitar pukul 01.00 dini hari, pencarian belum membuahkan hasil karena terkendala alat dan kondisi medan yang gelap, sehingga dihentikan sementara. Pagi harinya pencarian dilanjutkan lagi dengan tambahan bantuan dari relawan BPBD, Pemdes Windujanten, dan warga sekitar,” tutur Nani.
Upaya pencarian akhirnya membuahkan hasil. Sekitar pukul 11.05 WIB, korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di dalam pusaran air dengan kedalaman sekitar 8–15 meter, berjarak sekitar lima meter dari lokasi awal diduga terpeleset.
“Di sekitar lokasi ditemukan sandal, tas, dan alat pancing milik korban. Dari hasil pemeriksaan Inafis, pada bagian kepala korban terdapat luka benturan yang diduga akibat terbentur batu. Saat ditemukan, posisinya seperti sedang memeluk batu di dasar sungai,” jelasnya.
Nani menambahkan, korban merupakan anak dari pasangan Surman dan Titi, warga Dusun Manis RT 02 RW 01 Desa Cibinuang, yang dikenal sebagai anak berkebutuhan khusus.
Menurut keterangan keluarga, kejadian ini bukan yang pertama kali dialami korban.
“Ini sudah ketiga kalinya korban mengalami insiden tenggelam, namun dua kejadian sebelumnya berhasil diselamatkan. Pihak keluarga menerima dengan ikhlas dan menolak dilakukan otopsi,” ungkap Nani.
Atas musibah tersebut, Pemerintah Desa Cibinuang menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.
“Kami ikut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran,” tutupnya.
Jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum Desa Cibinuang, Kecamatan Kuningan.(Angga/Job/FC)











































































































Discussion about this post