KAB. CIREBON, (FC).- Sekda Hilmi Rivai mengaku sangat kecewa dengan pekerjaan pembanguan lanjutan Alun-alun Taman Pataraksa yang berlokasi di depan kantor Setda Kabupaten Cirebon. Pasalnya, selain ada beberapa catatan, progres pembangunannya juga hingga saat ini dinilai masih minus. Sementara waktu pengerjaannya sudah semakin mepet.
“Saya sangat kecewa dengan keadaan seperti ini, walaupun ini proyek teman-teman provinsi, tapi saya kan jadi user-nya,” ujar Hilmi, Rabu (23/8).
Menurut Hilmi, dirinya juga terus memantau perkembangan pembangunannya karena proyek Alun-alun Taman Pataraksa tersebut berada di depan kantor dirinya, yakni kantor Setda Kabupaten Cirebon.
Selain itu, ia juga terus berkomunikasi, baik dengan kepala Dinas Lingkungan Hidup maupun dengan pelaksana proyek tersebut.
Bahkan, ia sudah meminta kepada pelaksana proyek tersebut untuk menambah jumlah pekerja teknis, agar durasi pengerjaan proyek bisa lebih dipersingkat sehingga bisa cepat selesai.
“Tidak ada cara lain, pekerja harus diperbanyak, tapi pekerja teknisnya yang diperbanyak. Jangan sampai buruh biasa diperbanyak tapi tenaga teknisnya sedikit,” kata Hilmi.
Ia menambahkan, kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon juga sudah memanggil pelaksana untuk meminta proyek tersebut agar menggenjot pembangunannya. “Kadis LH sedikit saya sentil, soalnya (pekerjaan,-red) per minggu selalu minus. Dan Kadis sudah memanggil pelaksana untuk segera menyelesaikan bahkan kadis agak sedikit marah ke pemborong,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan menyebut, proges pembangunan Alun-alun Taman Pataraksa saat ini baru 30 persenan. Namun, pihaknya masih mempunyai waktu hingga Oktober mendatang.
“Pekerjaan kita kawal terus supaya penyelesaiannya sesuai dengan target rencana. Sampai saat ini (Jumat,-red) ada dikisaran 30 persenan,” kata Iwan, kemarin.
Menurut Iwan, pekerjaan-pekerjaan pada tahap kedua pembangunan Alun-alun Taman Pataraksa ini bersifat arsitektur, tidak ada konstruksi.
“Memang saya akui ada sedikit bias, tapi kemarin ada penjelasan dari pelaksana dan kami beri target dalam dua minggu ini bisa mengejar target yang kita tetapkan,” papar Iwan.
Dikatakan Iwan, saat evaluasi dengan pelaksana pihaknya meminta dalam dua pekan ini untuk melakukan peningkatan pekerjaan, baik dari jumlah tenaga kerja maupun material-material yang harus disediakan.
“Pokoknya, Oktober hasus selesai, karena kalau tidak selesai Oktober kita tidak ada waktu lagi untuk menyelesaikan ini, karena ini tahap terakhir bantuan dari provinsi,” jelasnya. (Ghofar)
Discussion about this post