Atau lanjutnya, hanya dikalikan 300 ribu kendaraan saja, maka retribusi parkir setahun mencapai Rp30 milliar.
“Ini hitungan realnya. Tidak usah 400 ribu kendaraan, cukup 300 ribu kendaraan. Nilainya sampai 30 milliar. Tapi kenapa yang masuk PAD, setengah milliar saja tidak ada. Kemana tuh sisa duit menguapnya,” ungkapnya.
Cakra juga sependapat dengan pernyatan Staf ahli bidang ekonomi dan pembangunan Pemkab Cirebon, Abraham Muhamad yang menuding ada kebocoran PAD.
Dirinya sepakat, harus ada evaluasi di semua SKPD yang menghasilkan PAD. Jangan sampai, dengan pandemi Covid-19, menjadi alasan turunnya PAD di tahun depan. Namun yang harus di monitor, justru menguapnya retribusi potensi parkir saat ini.
“Kalau sektor lain boleh lah ada penurunan karena covid. Tapi retribusi parkir tidak terganggu dengan apapun. Ini juga menjadi PR kami supaya bisa mendongkrak retribusi dari sektor perparkiran,” tukas Cakra. (Suhanan)
Discussion about this post