KOTA CIREBON, (FC).- Pj Bupati Kuningan, Iip Hidayat menghadiri pertemuan High Level Meeting (HLM) TPID Se-Ciayumajakuning di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Sellasa (20/2).
Dalam kesempatan itu, Iip menyampaikan terobosan inovasi yang dilakukan TPID bersama Pemkab Kuningan dalam menangani inflasi melalui pendirian toko pangan Masagi Mart.
Rencananya, toko yang akan menyediakan 20 komoditas pangan di bawah harga pasar ini akan dibangun di lahan eks SD 17 Kuningan.
“Masagi ini adalah kependekan dari Mitra Sinergi Jaga Inflasi, suatu program inovasi dalam penanganan inflasi secara terpadu dan terintegrasi,” papar Iip.
Dalam pelaksanaannya Masagi ini akan melibatkan banyak stakeholder, seperti Perangkat Daerah Kabupaten Kuningan, Bank Indonesia, Perum Bulog, Baznas, PDAU, Desa dan BUMDES.
Dengan kewenangannya masing-masing, setiap stakeholder berperan untuk menjaga stabilitas harga komoditas inflasi.
Harapannya dengan program ini Kabupaten Kuningan dapat menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat serta multiflier effect lainnya.
Program Masagi akan mensinergikan berbagai program penanganan inflasi di berbagai perangkat daerah.
Masagi Mart akan bekerja sama dengan Bulog, Petani Millenial (DKPP), peternak (Diskanak), UMKM lokal (Diskopdagperin), serta Bank Indonesia.
Selain menyediakan toko offline (Masagi Mart), juga menyediakan toko online (Masagi Online) melalui aplikasi e-commerce lokal yang khusus menjual pangan murah hanya untuk wilayah Kuningan.
Masagi online menjadi kepanjangan tangan dari masagi mart. Dalam hal pengiriman barang, masagi bekerjasama dengan komunitas jasa antar lokal, seperti Andong, Circle, Gokil, dan lainnya.
Selain dengan jasa antar lokal, masagi juga bekerjasama dengan JNE.
Selain itu ada juga Masagi Mobil, yaitu toko berjalan yang akan mendatangi konsumen di satu lokasi untuk dilakukan penjualan.
Kurang lebih prakteknya sama dengan operasi pasar atau gelar pangan murah.
“Jadi Masagi ini ada 3 yang kita sediakan, yang pertama kita punya marketplace yang kita lakukan online, dan ada Mart nya untuk offline, dan kita juga punya mobil masagi,” jelas Iip.
Role model bisnis yang akan diterapkan dalam program masagi ini melibatkan kolaborasi pemerintah daerah dan pemerintah desa dengan memberdayakan masyarakat petani hingga TP PKK melalui program ketahanan pangan.
Nantinya petani akan didorong untuk memasok komoditas hasil pertaniannya ke gudang Masagi.
Salah satu program yang sudah berjalan yaitu Program Pangan Lestari (P2L) dan program penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal, dan program demplot budidaya pertanian, serta beberapa program lainnya.
“Kita juga akan memfungsikan PKK. Jadi Ibu-ibu juga terlibat penuh. Jadi pemerintah kabupaten Kuningan yang menyiapkan program-program itu, diback-up oleh pemerintah desa dengan penetrasi ppenggunaan dana desa dalam rangka ketahanan pangan,” jelas Pj Bupati Kuningan, Iip Hidayat. (Andriyana)