KAB. CIREBON, (FC), Sodikin alias Rosidin/S/ (55) tukang tambal ban yang mangkal di samping SPBU Desa Kalipasung Kecamatan Gebang Kabupaten Citebon meregang nyawa akibat dipukul martil oleh anak kandungnya, Muhamad Rendi Setiano alias Tarno/R/ (35) yang diduga marah akibat dilarang untuk mabuk-mabukan, Jumat, (21/3) sekitar pukul 14.30 WIB.
Kejadian diketahui setelah pelaku akan merekayasa kebakaran bengkel keburu ketahuan oleh warga.
Kapolresta Curebon Kombes Sumarni melalui Kasat Reskrim Polresta Cirebon, AKP Iputu Ika Prabawa membenarkan kejadian dugaan pembunuhan seorang bapak yang dilakukan boleh anak kandungnya sendiri tersebut.
Menurutnya pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan dan korban masih dilakukan otopsi di rumah sakit.
Dari lokasi kejadian ditemukan korban sudah meninggal dengan beberapa luka dibagian kepala dan darah di sekitar korban,.
Beberapa alat yang diduga digunakan pelaku ditemukan sekitar tubuh korban yaitu palu dan alat congkel ban.
“Benar telah terjadi diduga pembunuhan yang dilakukan oleh anak kandungnya sendiri, namun untuk mengetahu secara pasti seperti apa kejadiannya, kami masih menunggu hasil otopsi terhadap korban,” terangnya.
Dari keterangan warga sekitar, Didi Nurhadi mengungkapkan, dugaan kejadian pembunuhan seorang bapak yang diduga dilakukan anak kandungnya sendiri tersebut diketahui bermula adanya kepulan asap tebal dari dalam bengkel, sehingga warga mencari tahu sumber asap tersebut.
Namun ketika dilihat ternyata bakaran sampah dan ban. Sementara disisinya ada korban yang sudah meninggal dengan kondisi bagian kepala berlumur darah.
Sementara anak korban sedang tertidur di samping korban. Warga segera memadamkan api.
Atas kejadian tersebut warga melaporkan ke perangkat desa dan dilanjutkan ke pihak Polsek Gebang.
Kejadian tersebut sekitar pukul 10.00 WIB, dan petugas inafis Polresta Cirebon meluncur ke lokasi setelah sholat jumat atau sekitar pukul 13.30 WIB.
“Diduga korban sudah meninggal sejak malam hari karena kondisi mayat sudah mengeras, dan korban diduga akan bunuh diri dengan membakar bengkel, keburu ketahuan warga,” trangnya.
Lanjut dijelaskan Didi, antara korban dan pelaku yang merupakan bapak dan anak kandung tersebut terkesan sejak awal tinggal di bengkel tersebut sejak 2 tahun lalu, terkesan kurang harmonis.
Diduga pelaku suka mabul-mabukan minuman kerasa dan pil, sehingga terkesan pelaku memiliki krlainan kejiwaannya.
Ucapan ancaman akan membunuh sudah terbiasa disampaikan pelaku bila lemauannpelaku dihalang-halangi.
“Warga mengenal Pelaku sejak lama seperti kurang normal kejiwaannya akibat sering mengkonsumsi miras dan pil, boleh dibilang seperti semacam depresi dan gangguan mental,” terangnya.
Sementara dari hasil keterangan Sekretaris Desa Panggangsari, Kholil membenarkan bahwa korban dan pelaku adalah warganya yang usaha tambal ban di Desa Kaliapsung Kecamatan Gebang.
Pelaku diketahui sering mengkonsumsi obat-obatan dan pil, sehingga perilaku kejiwaannya seperti tidak normal atau mengalami gangguan kejiwaan.
Diyakini peristiwa tersebut terjadi lantaran pelaku yang mengalami gangguan jiwa, sehingga diduga tega menghabisi Ayah kandungnya sendiri.
“Si pelaku ini tinggalnya di desa panggangsari dan dikenal suka mengkonsumsi obat-obatan sehingga perilaku kejiwaannya tidak normal, sehingga sampai kejadian tega menghabisi Ayah kandungnya sendiri,” jelasnya. (Nawawi)
Discussion about this post