KAB. CIREBON, (FC).- Pemkab Cirebon terus melakukan upaya dalam penataan lalulintas di wilayahnya.
Hal tersebut disampaikan langsung Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya saat forum lalulintas dan angkutan jalan di ruangan Nyimas Gandasari, Kantor Bupati Cirebon, Kamis (3/7).
Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengatakan, ada beberapa poin dalam bahasan forum lalulintas. Salah satunya yakni perencanaan lalilintas di Kabupaten Cirebon kedepan.
“Jadi pembahasan tidak hanya kemacetan dan kecelakaan saja, selain itu bagaimana kedepan Kabupaten Cirebon, sehingga forum ini salah satunya untuk mencari solusi dari semua permasalahan,” katanya.
Disinggung soal perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu, Wahyu menyebut pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Pasalnya lintasan tanpa palang pintu ini, banyak kewenangannya dengan pemerintah pusat, meski wilayahnya masuk di Kabupaten Cirebon.
“Sesuai data teebaru ada 77 lintasan kereta api tanpa palang pintu di Kabupaten Cirebon, ini menjadi perhatian Pemkab Cirebon untuk koordinasi dan sampaikan kondisi di lapangan dengan pemerintah pusat, serta kebijakan apa dari pusat untuk daerah,” katanya.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni mengatakan, dalan forum lalulintas ini, pihaknya memberikan pemahaman dan edukasi kepada para pelaku usaha anggkutan dan masyarakat untuk selalu tertib lalulintas.
Pihaknya menginginkan wilayah Kabupaten Cirebon lalulintas nya bisa tertata dengan baik.
“Kami ingin kedepan Kabupaten Cirebon ramai, namun lancar lalulitas nya, indah tata sistem angkutan jalannya,” kata Sumarni.
Selain itu, Sumarni berharap semua dinas terkait bisa menertibkan bahu jalan yang kini menjadi salah satu penyebab kemacetan di Kabupaten Cirebon.
“Bahu jalan diperuntukan untuk sarana angkutan jalan, bukan untuk pesagang kaki lima (PKL) yang mangkal tanpa legalitas yang jelas, sehingga ini yang membuat kemacetan lalulintas,” katanya.
Disinggung soal banyaknya kendaraan melibihi tonase, Sumarni mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada pengusaha jasa angkuatan, karena kita sifatnya baru presuasif.
“Kami (Polresta Cirebon) selalu patroli dan masih menemukan kendaraan melebihi tonase, dan kami suruh putar balik untuk kurangi volume kendaraannya,” ujarnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Hilman Firmansyah mengatakan, pihaknya sepakat untuk membuat Kabupaten Cirebon tertib lalulintas.
Pasalnya selama ini kecelakaan lalulintas ada beberapa faktor penyebabnya, salah satunya manusia.
“Faktor manusia masih menjadi faktor utama kecelakaan lalulintas, dan pandangan masyarakat kalau kecelakaan hal yang biasa, sehingga saya ingin hal semacam itu dihilangkan, dan bagaimana pun kita harus menekan angka kecelakaan, karena kelalaian itu bisa menyebabkan banyak kerugian,” ujarnya. (Ghofar)
Discussion about this post