KOTA CIREBON, (FC).- Musim pancaroba terjadi hanya pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Perubahan udara dan temperatur sedikit banyak berpengaruh pada tubuh, karena tubuh kita otomatis akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar.
Saat itu pula imunitas (daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakit) kita berkurang, sehingga sering menyebabkan orang sakit di musim pancaroba.
Selain itu temperatur yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi yang memacu virus dan bakteri untuk lebih cepat berkembang biak.
Jadi tidak heran lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang temperaturnya relatif stabil.
Yuanita Satriana, pengelola Apotek Pratama Jl. Perjuangan No.15, Karyamulya, Kec. Kesambi menjelaskan, musim pancaroba berkaitan erat dengan beberapa gangguan kesehatan seperti flu, batuk, pilek, demam, gangguan saluran napas, masuk angin, influenza, gangguan pencernaan seperti diare, dan tifus.
“Saat musim pancaroba biasanya konsumen mencari obat diare, batuk dan pilek. Jika sakit kurang dari 3 hari cukup mengkonsumsi antibiotik,” katanya, Kamis (7/9).
Kemunculan penyakit-penyakit tersebut kasusnya menjadi tinggi pada awal perubahan musim/pancaroba, karena banyaknya kotoran yang menjadi vektor bagi bakteri dan virus penyebab penyakit, juga tak lepas dari pola pengkonsumsian makanan.
“Penyakit tersebut dapat timbul karena adanya bakteri atau virus yang mencemari makanan atau minuman,” ucapnya.
Menjaga imunitas di musim pancaroba ini sangatlah penting agar tidak mudah terserang penyakit. Karena pada saat musim pancaroba, tubuh seseorang untuk terus bisa beradaptasi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.
Yuanita juga membagikan tips menjaga kesehatan di musim pancaroba yaitu dengan menjaga pola makan secara teratur, mengkonsumsi vitamin terutama vitamin C dan juga menjaga pola tidur.
“Di musim pancaroba ini perlunya menjaga life style dengan baik,” ungkapnya. (ppl)
Discussion about this post