KOTA CIREBON, (FC).– Lapas Kelas I Cirebon mencatat sejarah baru dengan panen perdana sayuran cesim yang ditanam di brandgang lapas, Senin (17/2/2025).
Program ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kemandirian narapidana sekaligus mendukung ketahanan pangan di lingkungan lapas.
Kegiatan panen ini dihadiri oleh jajaran pejabat struktural, petugas, serta narapidana yang terlibat dalam proses budidaya tersebut.
Kasi Sarana Kerja, Suryanto, menyampaikan, keberhasilan panen ini menunjukkan bahwa program pertanian di lapas bukan sekadar aktivitas rutin, tetapi juga memberi manfaat nyata.
“Hasil panen tersebut langsung diserahkan kepada Koperasi Konsumen Anugerah Lapas Kelas I Cirebon dari Ketua Kelompok Pertanian untuk diberikan ke Dapur Lapas dan diolah menjadi makanan pokok narapidana,” jelasnya.
Masih kata Suryanto, sayuran cesim yang dipanen ini merupakan hasil kerja keras narapidana dalam beberapa minggu terakhir.
Dengan bimbingan petugas, mereka belajar cara bertanam yang baik, mulai dari penyemaian, perawatan, hingga panen. Hasilnya, tanaman tumbuh subur di area brandgang, yang sebelumnya hanya menjadi jalur kosong di dalam lapas.
Selain membantu ketahanan pangan di dalam lapas, program ini diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan bagi narapidana agar lebih siap menjalani kehidupan setelah masa hukuman mereka selesai.
“Dengan adanya program pertanian ini, Lapas Cirebon terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga binaan. Panen perdana cesim ini menjadi langkah awal menuju ketahanan pangan yang lebih kuat dibalik jeruji,” imbuhnya.
Sebelumnya, produk hasil karya warga binaan Lapas Cirebon turut dipamerkan dalam Pojok Hasil Karya Warga Binaan di Bandung.
Salah satu produk unggulan yang ditampilkan adalah satu set taplak meja lengkap dengan peralatan makan, yang mendapat apresiasi tinggi dari berbagai pihak.
Kalapas Cirebon, Nanank Syamsudin, menyampaikan kebanggaannya atas keterampilan yang telah dikembangkan oleh warga binaan melalui program pembinaan kemandirian.
menurutnya, program ini dapat menjadi bekal bagi warga binaan untuk hidup mandiri setelah bebas nanti.
“Kami bangga bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Harapannya, produk kami semakin dikenal masyarakat dan warga binaan memiliki keterampilan yang bisa menjadi bekal untuk hidup mandiri setelah bebas,” ujar Nanank.
Pameran ini merupakan bagian dari kerja sama antara Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Barat dan Pasar Baru Trade Center. Penandatanganan ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Gun Gun Gunawan.
Dalam kunjungannya, Gun Gun Gunawan meninjau langsung berbagai hasil karya narapidana se-Jawa Barat dan memberikan apresiasi atas kerja sama ini. Menurutnya, pemasaran produk warga binaan kini semakin luas dan tidak hanya terbatas di dalam lapas atau rutan.
“Dengan adanya kerja sama ini, pemasaran produk warga binaan tidak lagi terbatas di dalam lapas/rutan saja, tetapi kini memiliki wadah yang lebih besar, yaitu Pasar Baru Trade Center. Ini akan semakin memudahkan masyarakat untuk menjangkau dan mendukung produk-produk berkualitas tersebut,” pungkasnya. (Agus)
Discussion about this post