MAJALENGKA, (FC).- Jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, tujuh ketua umum partai politik di Kabupaten Majalengka menggelar silaturahmi politik di teras Rumah Makan Sawah Aki Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka, Minggu (31/3) Kemarin.
Kegiatan yang dibalut dalam acara buka bersama itu, mengupas beragam persoalan yang terjadi di Kabupaten Majalengka dan menyoroti peran dan fungsi parpol sebagai wahana aspirasi rakyat.
Ketujuh parpol yang hadir itu antara lain Ketua Umum DPD Partai Golkar H Asep Eka Mulyana, Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) H Rona Firmansyah, Ketua Partai Gerindra H Jeffry Romdonny, Ketua DPC PPP Muhamad Fajar Shidik, Ketua DPC PKB H Juhana Zulfan, Ketua DPD PKS Roni Setiawan dan Ketua DPC Partai Demokrat Fauzan Zemsar Fuad.
Namun sayang pada kesempatan itu, Ketua DPC PDIP Majalengka H.Karna Sobahi tidak hadir. Sehingga menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat, apakah pertemuan ini dalam rangka membangun koalisi super jumbol jelang Pilkada Serentak 2024.
Dari data yang dihimpun, kekuatan ketujuh parpol ini jika digabungkan memiliki 35 kursi. Rinciannya, Partai Golkar 7 kursi, PKS 7 kursi, PKB 6 kursi, Gerindra 5 kursi, PPP kursi, PAN 5 kursi dan Demokrat 1 kursi. Sedangkan PDIP meraup 15 kursi. Maka jika dikalkulasikan sudah melebihi batas pengusungan calon bupati Majalengka. Di dalam aturan mengenai syarat ambang batas pencalonan kepala daerah tertera pada Pasal 40 ayat (1) UU No. 10 Tahun 2016. Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (UU Pilkada). Ambang batas pencalonan kepala daerah sedikitnya 20 persen jumlah kursi DPRD atau 15 persen akumulasi suara sah pemilihan anggota DPRD.
Jika di kursi kan pengusungan calon itu minimal diusung oleh 10 kursi. Dalam hal ini hanya PDIP Majalengka yang bisa mengusung calon sendiri tanpa harus berkoalisi karena sudah mengantongi 15 kursi. Namun pada percakapan ke 7 pimpinan parpol itu belum menjurus ke koalisi jumbo di Pilkada Majalengka tahun ini.
Ketua DPD Partai Golkar Majalengka H.Asep Eka Mulyana mengatakan, pada tatap muka ini merupakan momentum penting dalam menjaga stabilitas politik di Majalengka pasca Pemilu 2024. Meskipun pada perjamuan ini, terjadi perbedaan ideologi dan kepentingan di masing masing parpol. Tapi untuk saat ini dan kedepan akan tetap menjalin silaturrahmi.
“Kami 7 pimpinan parpol pemilik suara kursi di DPRD Majalengka, bersatu untuk menjaga kondusifitas dan membangun sinergitas dalam pembangunan di Majalengka,”kata dia melalui siaran pers yang diterima wartawan, Senin (1/4).
Masih dikatakan Jipep nama sapaan Asep, pada diskusi pimpinan parpol ini para pimpinan parpol sepakat bahwa partai politik memiliki peran yang krusial dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Majalengka. Apalagi kehadiran parpol sendiri tertera di dalam UU Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik.
“Setidaknya perlu diketahui ada 5 fungsi parpol hadir di masyarakat. Di antaranya sebagai sarana pendidikan politik bagi seluruh masyarakat Indonesia, agar menjadi WNI yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ucapnya.
Maka dari itu, lanjut Wakil Ketua DPRD Majalengka ini, pertemuan ini dalam upaya menciptakan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan masyarakat Majalengka, demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
“Kami di sini berkumpul itu untuk menyerap, menghimpun, dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat Majalengka, dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan 5 tahun kedepan,” paparnya.
Jipep mengaku selaku tuan rumah dalam hal ini belum mengundang Ketua DPC PDIP Majalengka dengan berbagai pertimbangan. Mungkin di lain kesempatan, pihaknya juga akan mengundang kembali seluruh pimpinan parpol untuk membicarakan dan membahas Majalengka yang lebih baik lagi.
“Belum menjurus ke koalisi Pilkada.Ini baru sebatas pertemuan untuk curah ide dan gagasan,” katanya.
Hal senada diungkapkan Ketua DPC PKB Majalengka H Juhana Zulfan. Menurut dia, setiap parpol itu penting menjalin komunikasi dan kerjasama yang berkelanjutan dalam mencapai pembangunan yang proporsional. Inilah yang menjadi catatan penting bagi calon Bupati Majalengka di masa depan, untuk dapat bekerja bersama-sama dengan semua partai politik, demi kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
“Perlu digaris bawahi, bahwa keberagaman politik itu harus dijadikan kekuatan untuk mencapai kemenangan yang berkualitas. Maka dari itu, dalam membangun Majalengka itu dibutuhkan kolaborasi yang kuat antara parpol dan pemerintah. Sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara nyata,” papar Anggota DPRD Majalengka terpilih di Pemilu 2024 ini.
Masih dikatakan Juhana, semua pimpinan parpol memiliki sepakat untuk memperkuat kerjasama antar partai, untuk membangun solidaritas dan kebersamaan dalam menghadapi kepentingan rakyat. Ia pun berharap kepada siapapun nanti yang akan memimpin Majalengka di Pilkada, harus memiliki komitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak, termasuk partai politik. Sehingga pembangunan yang dilakukan dapat mencakup kebutuhan seluruh lapisan masyarakat secara proporsional. (Munadi)