MAJALENGKA, (FC).– Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, mengingatkan kepada masyarakat perihal pemberian imunisasi lengkap kepada balita dan anak.
Pemberian imunisasi kepada balita ini untuk memberikan kekebalan dan daya tahan tubuh, terhadap penyakit yang akan membahayakannya.
Kepala Dinkes Majalengka, H.Agus Susanto, menjelaskan imunisasi tidak hanya merupakan langkah pencegahan yang efektif tetapi juga dianggap sebagai salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang paling efisien dan cost-effective dalam mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
“Meskipun program imunisasi di Indonesia telah berhasil meraih berbagai sukses, namun saat ini masih ada anak Indonesia yang tidak atau belum mendapatkan imunisasi lengkap,” kata Agus Susanto, Rabu (24/4).
Agus menyampaikan data dari organisasi kesehatan dunia (WHO) menunjukkan, bahwa masih ada sekitar 20,5 juta anak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi lengkap.
Berrbagai faktor seperti ketersediaan vaksin, manajemen rantai dingin, layanan imunisasi yang bermutu, isu-isu negatif tentang vaksin dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat imunisasi turut menjadi hambatan dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi.
Sejak tahun 2012, kata dia, bahwa Pekan Imunisasi Dunia (PID) dilaksanakan setiap tahunnya pada minggu ke-empat Bulan April dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi dan momentum pengejaran pemberian imunisasi sebagai upaya untuk mencegah PD3I.
Sehubungan dengan pelaksanaan (PID) tahun 2024, Kepala Dinkes Majalengka menyampaikan bahwa tema nasional “Imunisasi Lengkap, Indonesia Kuat” dan empat sub-tema pendukung kegiatan tersebut.
Pihaknya pun menyampaikan, bahwa berbagai kegiatan PID diharapkan dapat melibatkan lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, organisasi profesi, tokoh agama, tokoh masyarakat, media massa, dunia usaha dan berbagai pihak lainnya.
Melalui upaya bersama tersebut, maka diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi, memperbaiki informasi yang tidak akurat tentang imunisasi dan meningkatkan akses serta kualitas pelayanan imunisasi di seluruh daerah.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan PID dapat dilaksanakan melalui berbagai media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) seperti talk show di televisi dan radio, iklan layanan masyarakat, videotron dan media sosial,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, penyuluhan langsung kepada masyarakat, kader kesehatan, serta orang tua atau keluarga balita juga menjadi strategi penting dalam meningkatkan kesadaran dan akses terhadap imunisasi.
Sementara itu, untuk pelaksanaan PID di Kabupaten Majalengka, akan digelar kegiatan PENARI (Sepekan Mengejar Imunisasi) mulai 22 April hingga 28 April 2024 dengan sasaran bayi (0-11 bulan), anak usia 12-13 bulan dan wanita usia subur (15-39 tahun) yang tidak atau belum mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal yang diberikan. (Munadi)
Discussion about this post