KOTA CIREBON, (FC).- Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah X Jawa Barat mendorong sekolah untuk terus meningkatkan transkaksi keuangan digital.
Transaksi keuangan non tunai baik melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) maupun pembayaran digital lainnya menjadi metode transaksi non tunai yang kini tengah digalakkan industri keuangan.
Transaksi keuangan digital bisa dilakukan di sekolah dari yang paling sederhana seperti di kantin, koperasi sekolah, dan lainnya.
“Transaksi keuangan digital bisa dilakukan dari yang paling sederhana, misalnya bayar jajan di kantin, menabung di koperasi misalnya dan lainnya,” kata Kepala KCD Wilayah X Jabar Ambar Triwidodo, Kamis (29/2).
Ia melanjutkan, transaksi keuangan digital dinilai lebih aman dan praktis dalam sistem keuangan.
Karena anak didik tidak perlu membawa uang cash dalam jumlah banyak, cukup dengan smartphone transaksi keuangan pun bisa diakukan dimana saja dan kapan saja.
“Transaksi keuangan digital tidak hanya dilakukan di sekolah saja. Di luar lingkungan sekolah pun anak didik dapat melakukannya, karena terintegrasi dengan smartphone,” ujarnya.
Ia berharap, anak didik, guru serta yang terlibat dalam dunia pendidikan termasuk orang tua dapat mendukung program literasi keuangan digital.
“Penting bagi instansi terkait, orang tua dan guru juga di dalamnya untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran anak didik untuk menggunakan transaksi keuangan digital,” pungkasnya. (Frans)
Discussion about this post