KAB. CIREBON, (FC).- Jelang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cirebon pada November mendatang, suhu perpolitikan di Kabupaten Cirebon sudah mulai hangat.
Setelah sebelumnya tiga Partai Politik Golkar, Gerindra dan Demokrat mendeklarasikan diri untuk berkoalisi, belum lama ini muncul lagi koalisi baru yaitu NasDem dengan PKS.
Tinggal tersisa dua Partai Politik yaitu PDI Perjuangan dan PKB. Untuk PKB sendiri, sampai saat ini belum menentukan sikapnya akan berkoalisi dengan partai politik manapun.
Saat ditemui di Sekretariat DPC PDI Perjuangan di Desa Cempaka, Kecamatan Talun, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, H Imron mengatakan, pada momen Pilkada tahun ini partainya mampu mengusung satu paket calon bupati dan wakil bupati, tanpa berkoalisi dengan partai politik lainnya. Namun, pihaknya menginginkan PDI Perjuangan tetap berkoalisi dengan partai politik manapun.
“Mau koalisi ataupun tidak, pusat menyerahkan semuanya kepada daerah. Saya sih inginnya berkoalisi. Maka saya instruksikan anggota dewan untuk silaturahmi ke partai-partai. Karena, lebih enak koalisi daripada sendirian,” kata Imron, Rabu (29/5).
Hasil Rakernas, kata Imron, untuk Pilkada dari pusat diserahkan kepada daerah masing-masing daerah, karena daerah itu berbeda-beda potensinya. Namun, pusat mengharapkan dikaji ulang agar bagaimana harus bisa menang. “Daerah lah yang tahu persis. Maka diserahkan semua kepada daerah. Yang penting Pilkada harus sukses,” kata Imron.
Saat ditanya figur yang berpotensi direkomendasi sebagai Calon Bupati. Imron mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon belum mendapatkan informasi siapa figur yang direkom partainya. “Kalau figur belum keluar. Belum ada rekomendasi. Dari 3 nama yang mendaftar, saya, Ibu Ayu dan Bambang. Belum ada yang keluar,” kata Imron. (Ghofar)
Discussion about this post