KAB. CIREBON, (FC).- Pukul 03.00 dinihari, Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon dilanda bencana banjir.
Akibatnya, ratusan hektar lahan pertanian, pemukiman warga, dan bangunan sekolah terendam air banjir hingga mencapai selutut kaki orang dewasa.
Berdasar pantauan FC di lokasi pada Kamis (16/1) pagi ratusan murid di SDN 1 Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, terpaksa diliburkan.
Pasalnya, banjir yang terjadi sejak Rabu malam, memasuki 8 ruang kelas sekolah dan pemukiman warga dengan ketinggian 45 hingga 50 cm.
“Kami tidak bisa belajar karena 8 ruang kelas terendam air jadi kegiatan belajar mengajar yang di ikuti oleh 230 siswa terpaksa di liburkan,” tutur Jubaedah Kepala Sekolah SDN 1 Bayalangu Kidul kepada FC. Kamis (16/1).
Tidak hanya itu, bencana banjir akibat meluapnya Sungai Sirnagala yang merupakan saluran irigasi bendung rentang Majalengka ini juga merendam sekira 100 hektare lahan pertanian.
Dengan bencana ini, dipastikan para petani melakukan tanam ulang. Padahal, rata-rata tanaman padi yang terkena banjir masih tahap penyemaian sudah berumur antara 7 hingga 14 hari.
Kuwu Desa Bayalangu Kidul, Sugiarto mengungkapkan luapan sungai terjadi karena hujan besar terjadi sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari.
“Menurut data yang kami peroleh, ada sekira puluhan rumah, 1 sekolah, dan 100 hektare lahan padi yang terkena banjir. Banjir seperti ini, memang sudah menjadi langganan tahunan jika memasuki musim hujan ini baru pertama, biasanya tujuh kali alami banjir seperti ini,” papar Sugiarto.
Sugiarto berharap kepada Pemkab Cirebon agar melakukan upaya mengantisipasi dengan melakukan pengerukan aliran sungai.
“Solusinya harus dilakukan pengerukan pada sungai Sirnagala yang sedimentasinya sudah sangat tinggi,karena ini banjir datang dari arus atas sehingga luapannya cepat sekali, Mudah-mudahan tahun 2025 ini pengerukan sudah bisa dilakukan. Hingga jika musim hujan mendatang, bencana banjir sudah dapat diantisipasi,” pungkasnya. (Johan)
Discussion about this post