KAB. CIREBON, (FC).- Wilayah Desa Ambulu Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon hampir setiap hari direndam air rob laut. Kondisi ini menjadi kekhawatiran warga akan hilangnya daratan di wilayah tersebut seperti Dusun Simonet Desa Semut Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah.
Hal itu diutarakan warga Desa Ambulu, Moh. Tatang Ali. Menurutnya, kekhawatiran warga akan hilangnya daratan Desa Ambulu bisa dimaklumi, lantaran daratan wilayah Desa Ambulu setiap hari terendam air rob laut, bahkan kondisinya setiap tahun selalu meningkat, dan semakin meluas.
Disisi lain, masyarakat dan pemangku kebijakan terkesan diam tanpa adanya upaya mencari solusi konkret. Semua hanya bisa diam, dan menyaksikan setiap hari halaman dan rumahnya terendam.
“ Bukan tidak mungkin entah berapa lama lagi daratan Desa Ambulu akan berubah menjadi wilayah perairan sehingga daratan yang kini dijadikan tempat pemukiman akan hilang seperti Dusun Simonet Desa Semut yang kini hilang dari peta karena tenggelam akibat abrasi. Sebanyak 96 keluarga telah direlokasi ke tempat lain yang kini hilang dari peta,” ucap Tatang, Rabu (2/7/2025).
Ia menjelaskan, saat ini tanah di tepi Pantai Losari sudah banyak yang hilang, sekarang mulai merambah ke wilayah pemukiman warga (daratan).
“ Bukan tanpa alasan kekhawatiran kami sebagai warga kalau memperkirakan suatu saat wilayah kami akan ikut tenggelam juga,” bebernya.
Tatang Ali berharap, pemegang kebijakan dalam hal ini pemerintah dari mulai desa hingga pusat, harus berdiskusi bersama mencari solusi bagaimana penanganannya agar wilayah Desa Ambulu bisa terselamatkan.
Mungkin, kata dia, hari ini masih menganggap hal lumrah karena air laut pasang, tetapi jika terus dibiarkan akan menjadi kenyataan Desa Ambulu bisa seperti Dusun Simonet Desa Semut di Pekalongan.
“Pemerintah harus segera melakukan tindakan dini, mencari solusi untuk menangani permasalahan ini, jangan sampai ketika sudah tenggelam baru mengambil tindakan,” keluhnya.
Sementara itu, Kuwu Ambulu Sunaji mengungkapkan, Desa Ambulu yang terletak di ujung timur Cirebon mempunyai luas 1.210 hektar. Saat ini menghadapi tekanan geografis yang kian nyata. Meski tidak sepopuler Prapag Lor atau Karangdempel (desa di perbatasan Jawa Tengah) dalam sorotan bencana rob.
“ Desa Ambulu menyimpan potensi kerentanan serius akibat pergeseran garis pantai, dan ancaman banjir rob yang terus meningkat,” ungkap Sunaji.
Sunaji menjelaskan, dalam peta komparatif (Photo Utama: Citra Satelit) tahun 1994 dan 2024 yang disusun oleh tim University of Birmingham menegaskan skala perubahan tersebut. Garis pantai lama (1994), ditandai dengan warna merah muda, kini telah digantikan oleh garis pantai baru (2024) yang berwarna hijau, menunjukkan abrasi yang secara perlahan namun pasti telah memakan daratan.
“ Ambulu mungkin belum tenggelam, perlahan tapi pasti wilayahnya jelas telah tergerus,” jelasnya.
Ia menambahkan, data ketinggian banjir dari peta tersebut memperlihatkan bahwa sebagian besar wilayah Ambulu berada di zona genangan 31-50 cm (kuning muda), dan sebagian kecil di kisaran 1-20 cm (hijau muda).
“Sudah saatnya pemerintah membaca Peta Desa Ambulu dengan lebih cermat, bukan hanya sebagai dokumen teknis, tetapi sebagai alarm dini. Penguatan infrastruktur air, konservasi pesisir, dan tata ruang adaptif harus dijadikan prioritas. Jika tidak, Ambulu bisa jadi hanya selangkah lagi dari kehilangan identitasnya sebagai Desa Pesisir yang produktif. “ungkapnya. (Nawawi)
Discussion about this post