KOTA CIREBON, (FC).- Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 6.312 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban terdampak banjir yang terjadi pada Jumat (17/1).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo, saat ditemui di Kantor DPRD Kota Cirebon, Senin (20/1).
“Banjir yang melanda Kota Cirebon pada Jumat lalu mengakibatkan dampak di 9 kelurahan yang tersebar di 4 kecamatan, dengan total 6.312 Kepala Keluarga (KK) terdampak,” ujar Andi.
Saat ini, lanjut Andi, pihaknya masih melakukan asesmen untuk menghitung kerugian akibat banjir. Namun, ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Pasca-banjir juga, dapur umum yang disiapkan di kelurahan-kelurahan sudah selesai beroperasi. Saat ini kami masih mencatat jumlah kerugian yang timbul,” katanya.
Selain itu, Andi menjelaskan, rehabilitasi rumah-rumah terdampak masih terus dilakukan. Upaya pembersihan lumpur akibat banjir juga sedang dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Cirebon.
“Teman-teman dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) juga sedang melakukan asesmen terkait drainase yang berpotensi mengakibatkan banjir,” ungkapnya.
Andi juga menyampaikan, Kota Cirebon masih berstatus Siaga Bencana Hidrometeorologi berdasarkan Surat Keputusan (SK) Siaga Bencana Darurat yang berlaku dari 1 Juli 2024 hingga 31 Juli 2025.
“Dalam fase siaga ini, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengantisipasi potensi bencana, khususnya banjir, di wilayah Kota Cirebon,” tandasnya. (Agus)
Discussion about this post