KUNINGAN, (FC).- Para mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kuningan melakukan aksi demontrasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuningan.
HMI mempertanyakan peran dan fungsi DPRD terhadap pinjaman daerah dan pelayanan publik,Selasa (29/3).
Aksi yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB itu membawa spanduk besar yang bertuliskan “Ada Apa Dengan Peran Fungsi Dewan, Antara ?? Tahu dan Pura-Pura Tidak Tahu”.
HMI Cabang Kuningan juga menganggap bahwasannya kinerja dewan hanya menghabiskan anggaran rakyat dengan berkeliling dan jalan-jalan.
Selain itu kader HMI menegaskan dalam oratornya bahwa DPRD hari ini tidak memiliki progres, serta anggota DPRD mewakili rakyat yang mana?
Korlap Aksi HMI Cabang Kuningan, Insan mengatakan, kadernya melakukan aksi berangkat dari kesadaran bahwa mahasiswa adalah agent of control, yang mana mahasiwa berangkat dari masyarakat yang harus menjadi jalan bagi masyarakat mencapai kesejahteraan sesuai dengan tujuan misi HMI.
“ Kuningan saat ini sedang tidak baik-baik saja, katakan kalau melihat dari anggarannya tidak stabil,” kata Insan.
Dalam aksinya tersebut HMI Cabang Kuningan mempertanyakan peran dan fungsi dewan, terdapat 3 tuntutan yang dibawa oleh peserta aksi diantaranya kawal transparansi publik termasuk pinjaman daerah, perbaiki pelayanan publik, dan kembalilan marwah fungsi legislatif sebagai legislasi, controlling dan budgeting.
“Sosialisasi yang seharusnya masyarakat tahu dan paham itu tidak ada. Jangankan kita untuk menanyakan ke anggota dewan, mencari di media aja kita susah, artinya di media saja tidak muncul sosialisasi,” jelas Insan.
Masih kata Insan, sosialisasi yang ada di dewan itu dipertanyakan, mereka sosialisasi atau mereka himpun info-info seperti itu untuk menutupi entah keburukan mereka entah kekeliruan mereka.
Maka dari itu yang paham dan dikasih memori untuk tahu harus menjadi sadar dan menjadi jalan bagi masyarakat juga.
Massa aksi dari HMI Cabang Kuningan berhasil masuk dan duduk bersama di gedung DPRD Kuningan yang disambut oleh Ketua DPRD Nuzul Rachdy dan Ketua Komisi 1 Saw Tresna, walaupun sebelum masuk sempat terjadi perdebatan yang alot perihal bendera yang harus dibawa masuk.
Sementara, Ketua Umum HMI Cabang Kuningan Toto Sunarto menjelaskan, pihaknya melakukan aksi ini untuk mempertanyakan bahwa DPRD ini harus transparan terhadap kebijakan yang sudah di buat, termasuk bukan hanya pinjaman daerah tapi semua anggaran ataupun kebijakan harus transparan.
Toto juga menyebutkan pelayanan di DPRD ini harus memprioritaskan kepentingan rakyat dibandingkan kepentingan pribadi dan hasil dari audiensi dengan Ketua DPRD tentu pihaknya belum puas.
“Kita belum terlalu puas karena memang hari ini ketika ditanyakan baru klarifikasi kenapa tidak dari dulu ya sesuai dengan aturan itu harus di publikasi, satu sisi kita masyarakat ingin menyampaikan aspirasi kami sangat kecewa, dan kami mengingatkan ini jangan sampai terulang kembali,” ungkap Toto. (Ali)