KAB. CIREBON, (FC).- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, R. Cakra Suseno mendorong Pemkab Cirebon untuk menentukan kegiatan pembangunan infrastuktur jalan dengan skala prioritas dan melihat kondisi wilayah sekitar.
Mengingat, kata Politsi Partai Gerindra ini, adanya keterbatasan anggaran untuk memperbaiki jalan yang rusak.
“Untuk wilayah yang rawan bencana, perbaikan jalan bisa saja dengan dicor dan dibuatkan saluran di pinggir jalan tersebut. Agar dapat bertahan lama, meskipun hanya beberapa meter,” katanya saat ditemui Fajar Cirebon di wilayah Kecamatan Susukanlebak, Kamis (22/2).
Cakra menjelaskan, panjang Jalan Kabupaten lebih dari 1.200 kilometer dan alokasi anggaran kisaran Rp132 miliar, sepertinya sangat kurang untuk memaksimalkan perbaikan jalan.
Maka diperlukan adanya skala prioritas dan melihat kondisi wilayah setempat.
“Skala prioritas misalnya, sebagai penunjang ekonomi masyarakat dan daerah yang rawan banjir, maka perlu ditinggikan jalan yang diperbaiki tersebut, salah satunya dengan dicor. Supaya jalanan tidak tergenang air,” jelasnya.
Masih dikatakan Cakra, perencanaan yang matang dan pengawasan dari konsultan juga pihak terkait sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan jalan usai diperbaiki.
“Sangat disayangkan, apabila jalan sudah diperbaiki kembali rusak dan saluran yang ada di pinggirnya tidak ada pembuangan ke saluran induk. Sehingga, air mengendap dan limpas ke jalanan tersebut,” ujarnya.
Cakra mencontohkan, ambruknya Gapura Pataraksa Sumber dan bangunan beberapa ruangan di SMPN 2 Greged bulan lalu, sangat disayangkan. Maka, perlu adanya pengawasan dari seluruh pihak, agar lebih baik.
“Memang, kami (DPRD,-red) bertugas sebagai pengawasan. Namun yang lebih memahami konstruksi juga meterial yang digunakan untuk bangunan, konsultan itu sendiri. Sehingga, alangkah baiknya jika konsultan aktif lakukan pengecekan ketika sedang mengerjakan bangunan,” tuturnya.
Dirinya mengharapkan kontraktor untuk memperhatikan kualitas bangunan yang dikerjakan dan konsultan, agar mengawasi material yang digunakan.
“Pengawasan harus diperketat oleh seluruh pihak, saat rehab sekolah. Supaya kejadian serupa tak terjadi. Kasihan anak-anak yang sedang menuntut ilmu, tertimpa reruntuhan bangunan saat belajar,” ujarnya.
Sekedar informasi, Penghujan datang tak hanya berdampak pada banjir dan longsor, namun kerusakan jalan.
Salah satunya, jalan poros kabupaten Desa Cisaat-Cibogo Kecamatan Waled. Bahkan untuk memberi rambu bagi pengguna jalan, ditanam pohon pisang di jalan berlubang tersebut. (Nawawi)