KAB. CIREBON, (FC).- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka, menilai perlu untuk mewujudkan adanya pembangunan kawasan yang berkelanjutan di daerah ini. Teguh pun bercita-cita, Kabupaten Cirebon mampu mewujudkan pembangunan berbasis kawasan tersebut.
Yang nantinya, kata dia, mampu menggerakkan semua sektor, dengan cakupan pengembangan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, perlindungan lingkungan, serta optimalisasi sumber daya lokal untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan merata dalam suatu kawasan.
Teguh menjelaskan, pembangunan berbasis kawasan ini harus dipastikan pengendalian pemanfaatan ruang untuk peningkatan produktivitas, dan apa yang paling penting? Jawabannya yaitu pengembang kawasan industri, pembangunan kawasan strategis pariwisata.
Misalnya, lanjut Teguh, Pemda menetapkan Trusmi-Gunungjati sebagai satu kawasan, kemudian disiapkan rencana detailnya, orang yang datang ke Gunungjati 1.000 orang, bisa ditahan lama tinggalnya di Cirebon.
“Kalau hari ini, cuma tiga jam, 1.000 orang itu, datang, rokok, ziarah, ngopi, pulang,” ujar Teguh, Senin (12/2).
Artinya, lanjut dia, uang yang mereka pegang untuk perputaran uang di Kabupaten Cirebon sangat kecil. Kalau saja pengunjung bisa ditahan satu hari, dan ketika Gunungjati disambungkan atau diintegrasikan dengan Trusmi yang hanya 5 kilometer.
“Maka perlu dibuat jalan lingkar Trusmi-Gunungjati dengan lebar 16 meter untuk kawasan pariwisata,” kata Teguh. Jadi, menurut Politisi Partai Golkar ini, Cirebon tidak hanya sekadar membangun. Namun, punya site plan yang mampu menggerakkan semua sektor. Kalau saja ini bisa terealisasikan, perputaran uang di Kabupaten Cirebon jauh lebih besar.
“Maka, sudah waktunya bersama, kita wujudkan pembangunan berbasis kawasan yang berkelanjutan dan inklusif,” ungkap Teguh. (Suhanan)