MAJALENGKA, (FC).- Jalan nasional Majalengka – Kuningan via Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka, dilanda longsor pada Rabu (15/1) malam.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pertama Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Majalengka, Wawan Suryawan mengatakan, longsor itu terjadi kira-kira pukul 19.00 WIB akibat hujan lebat sekitar lima jam lebih .
Menurut dia, longsor yang menutup ruas jalan nasional Majalengka – Kuningan yang masih dalam tahap perbaikan tersebut akibat curah hujan yang cukup tinggi selama lebih dari lima jam.
“Saat ini, ruas jalan tersebut tertutup material longsor, sehingga tidak dapat dilintasi kendaraan,” ujar Wawan Suryawan saat dihubungi wartawan melalui pesan singkatnya, Rabu (15/1) malam.
Karena itu, pihaknya mengimbau kepada pengendara yang hendak melintasi kawasan tersebut untuk melewati jalur alternatif berupa jalan desa yang berada tak jauh dari lokasi.
Yakni, melalui Desa Gunungmanik, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, dan Jalan Cidulang – Cipulus menuju Gunung Sirah, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan.
Lebih jauh Wawan mengatakan, ruas jalan desa itu dapat dilintasi mobil, tetapi hanya yang berukuran kecil, sehingga pengemudi kendaraan besar diimbau tidak melewati jalur alternatif tersebut.
“Dari hasil asesmen kami, ruas Jalan Majalengka – Kuningan via Cikijing sepanjang 10 meter tertutup material longsor setinggi kira-kira satu meter hingga 1,5 meter,” kata Wawan Suryawan.
Sejauh ini Wawan mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membersihkan material longsor yang menutupi ruas jalan tersebut, sehingga secepatnya bisa dilalui para pengendara.
Namun, hingga kini petugas gabungan masih menangani longsor di ruas jalan nasional itu, dan belum dapat dipastikan kapan jalur tersebut dapat dibuka kembali.
“Tidak menutup kemungkinan jalur ini akan ditutup sehari atau dua hari karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan, terutama apabila hujan, lebat kembali mengguyur,” ujar Wawan Suryawan.
Terpisah, Firman seorang pengendara motor asal Kecamatan Cikijing mengatakan dirinya untuk bisa sampai ke tujuan yakni Kecamatan Talaga, harus rela memutar melalui jalur alternatif sesuai petunjuk petugas.
Karena hanya dengan melewati jalur alternatif tersebut dirinya bisa menjalankan tugas sebagai tenaga pendidik di SDN yang ada di wilayah Kecamatan Talaga.
“Ya mau bagaimana lagi, jalan rayanya tertutup material longsor, terpaksa harus memutar arah melalui jalur alternatif agar bisa tetap bertugas,” ujar Firman. (Munadi)
Discussion about this post