INDRAMAYU,(FC).- Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Indramayu menggelar dialog silaturrasa yang dengan mengangkat tema “Merawat Indonesia, Merawat Pancasila”
Ketua Pimpinan Cabang IPNU, Rizqi Fajarreza menuturkan, Pancasila sebagai simbol kebhinekaan Indonesia perlu diterjemahkan ke dalam konteks yang lebih praktis.
“Perlu upaya merajut kebhinekaan dengan menyadari bahwa Pancasila merupakan simbol dan identitas pemersatu bangsa ini di tengah masyarakat yang plural,” tuturnya.
Dialog ini menghadirkan pembicara dari berbagai latar yang berbeda yakni Cendekiawan muslim yakni KH. Syakur Yasin, MA (pengasuh Pondok Pesantren Candang Pinggan Indramayu), Yonathan dari Gereja Katolik Indonesia Jatibarang, Wandi dari Dayak Bumi Segandu Losarang dan Mikail Isrofil vokalis band Marjinal dari Jakarta serta Darwinih. Ketua KPI Jawa Barat hadir sebagai moderator dialog tersebut.
Bang Mike sapaan akrab Mikail Isrofil sebagai musisi yang lantang menyuarakan kebersamaan menyampaikan bahwa silaturrasa adalah silaturrahmi yang dirajut oleh asa dan rasa.
”Kita sebagai generasi milenial harus menanggalkan budaya kebarat-baratan ataupun ketimur-timuran. kita harus ingat bahwa kita lahir di bumi pertiwi Indonesia, bahwa kita adalah bhineka tunggal ika,” imbuhnya.
Sementara itu, Wandi menambahkan bahwa merawat keberagaman harus belajar dari musik.
”Meskipun bunyi satu dengan yang lainnya berbeda, tapi bisa menciptakan alunan suara yang indah,” tuturnya.
Yonathan dari Gereja Katolik Indonesia menyampaikan bahwa setiap sesuatu bukan hanya memiliki satu sudut pandang, karena suatu kebenaran itu relatif, tergantung dari sisi mana kita melihat dan memandangnya.
Buya Syakur sapaan akrab KH. Syakur Yasin, MA. menuturkan bahwa di negara ini yang ada hanya warga negara bukan agama ataupun lainnya, semua warga negara mempunyai hak yang sama.
”Yang mendirikan Negara Republik Indonesia adalah semua anak bangsa, dengan bahasa yang berbeda-beda, dengan suku yang berbeda-beda, agama yang berbeda- beda, budaya yang berbeda-beda. sehinga setelah merdeka negara ini milik kita bersama dan harus kita rawat bersama,” tutur Buya Syakur.
Dengan silaturrassa yang diseleggarakan Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Indramayu, diharapakan agar semua sama-sama merasakan apa yang dirasakan oleh seluruh umat manusia.
“Maka kita harus sama-sama dengan silaturrasa ini berjuang untuk mewujudkan keadilan dan demokrasi, mari kita sama-sama merawat kebhinekaan, karena semua bangsa itu sama dan Indonesia itu beragam,” tutup Darwini selaku moderator dialog. (Agus)
Discussion about this post