HAURGEULIS, (FC).- Musim tanam rendeng dengan intensitas hujan yang kurang menentu menjadi kekhawatiran pemerintah kecamatan Haurgeulis, dalam hal ini penjaga pintu waduk Cipancuh musyawarah pembagian air bergilir, Selasa (4/2).
Dihadiri Camat Haurgeulis Rory Firmansyah,Pengamat Pintu Waduk Cipancuh Ito,Kapolsek Haurgeulis AKP Warmad, Anggota Koramil 1615/Haurgeulis Serka Maman, jajaran BPP Haurgeulis, Raksa Bumi se Kecamatan Haurgeulis,Ketua KTNA Kecamatan Haurgeulis Rasidi, Ketua Gapoktan se Kecamatan Haurgeulis dan kelompok tani.
Pengamat pintu Waduk Cipancuh Ito Sumarto mengatakan,minimnya debit air yang berada di waduk Cipancuh menjadi kekhawatiran. Pasalnya, dengan debit air yang hanya 1’8 juta M3 dengan kekuatan pemanfaatan air untuk petani hanya 16 hari kedepan.
“Ini harus di musyawarahkan,sebab jika tidak diatur cara pembagiannya air ini dikhawatirkan konflik,” kata Ito.
Menurutnya,dengan musyawarah ini kiranya pemerintah kecamatan bersama muspika,perangkat desa harus bersama-sama mengawal dan mengawasi agar tidak terjadi perebutan air oleh petani.
Sementara itu Camat Haurgeulis Rory Firmansyah menghimbau kepada para raksabumi,KTNA, Gapoktan yang berada di wilayahnya masing-masing untuk turun langsung mengambil sikap tegas kepada petani yang membandel.
“Mari bersama sama kepada yang hadir dalam musyawarah ini,kawal kebutuhan air untuk petani jangan sampai menimbulkan konflik. Dengan kita mengawasi dan mengawal air dari waduk cipancuh tujuannya untuk untuk menyelamatkan petani yang ada di kecamatan Haurgeulis,” tegas Rory. (nanang)
Discussion about this post