KAB. CIREBON,(FC).- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cirebon mencatat per hari Selasa (8/4) ada seratusan warganya yang mengajukan pindah ke daerah lain.
Hal tersebut disampaikan Kepala Disdukcapil Kabupaten Cirebon, Iman Supriadi saat mendampingi Bupati dan Wakil Bupati Cirebon sidak pegawai di hari pertama kerja usai libur lebaran.
“Ada 127 warga Kabupaten Cirebon yang mengajukan pindah ke daerah lain, itu dilakukan saat libur lebaran kemarin,” kata Iman, Selasa (8/4).
Iman menjelaskan, pada hari pertama kerja pascalebaran, kebanyakan mengajukan pindah datang, perubahan kartu keluarga. Namun ada juga yang mengurus untuk KTP Elektronik.
“Mungkin mumpung libur lebaran, dan banyak waktu, jadi banyak yang mengurus kependudukan mulai dari pindah, datang dan mengurus KTP elektronik, jadi ketika mereka bekerja ke luar kota sudah selesai mengurusnya,” katanya.
Lebih lanjut, kata Iman, meski banyak warga yang mengurus data kependudukannya, pihaknya selalu melakukan pelayanan secara prima meski libur lebaran tahun 2025.
“Cukup lumayan pelayanan saat libur lebaran, karena kemarin pun selama tiga hari di hari libur kita cukup banyak juga melakukan pelayanan. Untuk waktu hari libur, itu tanggal 28 Maret, tanggal 3 dan 4 April 2025 kemarin,” kata Iman.
Terkait stok blanko KTP, Iman mengungkapan, saat ini masih aman untuk beberapa minggu kedepan. Pasalnya ketika blanko KTP sudah menipis, pihaknya langsung mengajukan untuk penambahan ke pemerintah pusat.
“Blanko KTP masih ada 6.000 keping kita simpan, setiap minggu kita selalu ngambil ke pusat. Setiap pengambilan kita 2.000 keping. Kita coba lagi seminggu dua kali jadi kita bisa seminggu ada 4.000 keping,” katanya.
Selain itu, kata Iman, untuk pencetakan KTP elektronik bisa langsung dilakukan, asalkan hadir langsung ke kantor Disdukcapil maupun ke kantor kecamatan untuk mengaktifkan Identitas Kependudukan Digital (IKD).
“Kalau mereka hadir langsung, dan aktifkan IKD maka bisa langsung bisa cetak KTP elektroniknya. Ini kita bisa meminimalisir blanko-blanko yang dicetak tetapi orangnya tidak ada. Nah sekarang yang datang sendiri, aktifkan IKD maka cetak. Di 40 kecamatan kita sudah lakukan,” katanya. (Ghofar)
Discussion about this post