MAJALENGKA, (FC).- Memenuhi kebutuhan minyak goreng di masyarakat, PT Parama Artha Buwana (Parabu) selaku founder dan manajemen Pom Minyak Goreng Indonesia (Pomindo), kini meluncurkan pom minyak goreng di Kabupaten Majalengka. Peluncuran pom minyak goreng ini untuk memenuhi masyarakat terkait kebutuhan minyak goreng yang sewaktu-waktu suka sulit didapat.
Direktur PT Parabu, Yaya Sumantri mengatakan, di Kabupaten Majalengka saat ini baru ada 10 orang yang sudah mengisi formulir untuk membuka outlet di kota angin.
Ke depan, pihaknya meyakini jumlahnya akan terus bertambah. Bahkan hadirnya pom minyak goreng sendiri, ini dilatarbelakangi fenomena kelangkaan minyak goreng yang terjadi secara musiman.
Baik itu pada saat akhir tahun atau perayaan hari besar nasional atau hari besar keagamaan. Sehingga dengan adanya pom tersebut yang kini mulai didistribusikan bisa mengurangi permasalahan tersebut.
“Kami hadir untuk menawarkan solusi, kita mencoba membantu masyarakat untuk menghadirkan minyak goreng ini dengan pengaturan hilirisasi dari prinsipal ke masyarakat langsung. Sehingga ini kerannya kita buat khusus, yang mana urusan kita dengan pabrik, jatah untuk masyarakat kita ambil melalui bisnis ini atau melalui saluran usaha ini,” ucapnya.
Dikatakanya, bagi masyarakat yang mendaftar di Pomindo ini nantinya punya kuota khusus tidak terganggu untuk pasokan atau suplai masyarakat secara umumnya. Karena pom minyak goreng ini sudah tercatat pengirimannya, sehingga tidak mengganggu pendistribusian minyak goreng ke pasar-pasar.
Terkait harganya sendiri, masyarakat nanti bisa membelinya di harga Rp15 ribu per liter. Sedangkan, bagi yang akan berbisnis pom mini minyak goreng, PT Parabu mematok harga di angka Rp39 juta per paketnya.
“Untuk harganya, bagi masyarakat yang ingin menjual minyak goreng dengan alat pom, kita buka paket Rp39 juta dengan fasilitas izin edar, lalu ada sertifikat izin tipe mesin, lalu ada untuk mengantisipasi terjadinya minyak tidur. Lalu mesin dispenser digital standar SNI dan tangki kapasitas 1.000 liter yang standar full grade,” ucapnya.
Ada beberapa keunggulan yang diterima masyarakat ketika membeli minyak goreng di mesin pom, salah satunya terkait kehigienisannya.
“Nah kenapa harus Pomindo. Pomindo itu yang pertama adalah higenis, yang tadi saya sebutkan mesinnya, mesin digital standar SNI, lalu ada instalasi, lalu ada hitter, lalu ada tangki kapasitas 1000 liter, yang mana di setiap penjualnya nyaris tidak tersentuh tangan. Lalu yang kedua adalah ekonomis. Ekonomis yang saya maksud di sini adalah kita memberikan fleksibilitas varian harga kepada masyarakat. Jadi kalau biasanya masyarakat belanja itu dipatok yang kemasan sudah satu liter, atau dua liter atau lima liter di Pomindo masyarakat bisa beli hanya dengan Rp5000,” jelas dia.
Adapun, Majalengka merupakan kota/kabupaten ketiga di Jawa Barat yang terdapat pom minyak goreng setelah Kabupaten Kuningan dan Bekasi. Saat ini, baru ada 10 pom mini yang dalam waktu dekat sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Saat ini baru 10 formulir yang masuk, artinya baru ada di 10 desa se-Majalengka, khususnya di Rajagaluh dan Talaga. Kenapa 10 desa, karena pom minyak goreng ini hanya akan ada di satu desa satu pom, artinya jika Majalengka ada 330 desa, akan ada 330 pom minyak goreng,” katanya. (Munadi)
Discussion about this post