KOTA CIREBON, (FC).- Tradisi “Surak” menyambut kedatangan Calon Walikota (Cawalkot) Cirebon Handarujati Kalamullah di RW 04 Cangkol Utara, Kecamatan Lemahwungkuk, Minggu (21/7).
Puluhan masyarakat menyambut antusias kedatangan Cawalkot Cirebon dari Partai Demokrat ini.
Setelah tradisi “Surak” Handarujati didampingi istri dan ketua RW setempat berdiskusi dengan masyarakat.
Dia juga membagikan minyak goreng untuk warga yang membutuhkan.
Setelah menyerap aspirasi, Handarujati ikut kerja bakti membersihkan tumpukan sampah di selokan.
Dia juga meninjau jaringan air limbah yang tersumbat akibat endapan lumpur di Cangkol Utara.
Berdasarkan hasil peninjauan, Handarujati merasa prihatin dengan kondisi tersumbatnya jaringan air limbah tersebut. Sebab dikhawatirkan, berdampak pada kesehatan dan pencemaran lingkungan.
“Lingkungan yang kotor akan menimbulkan bahaya baik dari lingkungan maupun kesehatan masyarakatnya,” kata Handarujati yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon.
Masih kata Handarujati, dibutuhkan perbaikan menyeluruh agar jaringan air limbah masyarakat di RW 04 Cangkol Utara kembali normal.
Terlebih wilayah tersebut merupakan salah satu wilayah padat penduduk di Kota Cirebon.
“Tidak bisa setengah-setengah harus menyeluruh. Karena saluran satu sama lain saling terhubung dan berada di dalam pemukiman,” paparnya.
Solusi jangka pendek, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk secepatnya membersihkan endapan lumpur dan sampah di jaringan air limbah ini.
“Nanti saya akan sampaikan dinas segera bertindak membersihkan,” ujarnya.
Dia pun berjanji jika dipercaya oleh masyarakat memimpin Kota Cirebon, akan memperbaiki jaringan air limbah yang tersumbat. Terlebih salah satu program prioritasnya adalah bersih.
“Tagline saya Bersih Agamis Ramah dan Unggul (BARU) jadi kebersihan jadi prioritas,” katanya.
Sementara itu, Ketua RW 04 Cangkol Utara, Sri Sulaeman menyampaikan bahwa, pihaknya rutin melakukan kerja bakti.
Hanya kesulitan membersihkan endapan lumpur yang ada di jaringan air limbah.
“Sudah rutin hanya sampahnya saja. Kalau endapan lumur jarang diambil sebab sulit,” ujar Sulaeman. (Agus)
Discussion about this post