KAB.CIREBON, (FC).- Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalur Pantura Cirebon, diduga sopir truk kontainer mengantuk yqng mengakibatkan oleng hingga menyeberang ke jalur lawan dan menabrak minibus hingga ringsek di jalur pantura Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon sekitar pukul 05.20 WIB pada Kamis (9/10).
Benturan keras itu membuat pengemudi minibus tewas di tempat, sementara satu penumpang lainnya mengalami luka-luka dan dievakuasi ke RSUD Arjawinangun, Cirebon.
Kasubnit I Gakkum Satlantas Polresta Cirebon, Iptu Mei Hadi Kusuma, membenarkan adanya peristiwa kecelakaan nahas tersebut.
“Ya benar ada kejadian antara truk dan minibus pada hari Rabu tanggal 9 Oktober 2025, sekitar jam 05.20 WIB. Peristiwa bermula ketika truk kontainer bernomor polisi B 9021 UEK melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon,” ujar Iptu Mei.
Truk kontener tersebut, lanjut Iptu Mei tiba-tiba oleng ke kanan, kemudian menabrak tiang penerangan jalan umum (PJU), lalu masuk ke jalur berlawanan dan menghantam minibus dengan nopol E 1434 CZ yang datang dari arah sebaliknya.
“Kendaraan truk kontainer yang melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon diduga ngantuk dan terjadi oleng ke kanan, menabrak tiang penerangan jalan umum, kemudian masuk ke jalur berlawanan dan menabrak kendaraan minibus yang melaju dari arah berlawanan,” jelasnya.
Akibat tabrakan tersebut, pengemudi minibus bernama S (48), warga Desa Jamblang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, meninggal dunia di tempat kejadian.
Sementara penumpangnya, NH (46), juga warga Jamblang, mengalami luka-luka. “Korban yang dilaporkan satu meninggal dunia dan satu lagi luka, sudah dibawa ke RSUD Arjawinangun Cirebon,” jelasnya.
Sementara, identitas pengemudi truk kontainer diketahui berinisial DA (24), warga Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
Berdasarkan hasil olah TKP dugaan sementara truk dalam kondisi oleng, namun penyebab pastinya masih dalam penyelidikan.
“Untuk dugaan penyebab kecelakaan, sementara kita belum bisa memastikan, apakah karena mengantuk atau sebab lain saat truk ini menyeberang ke jalur lawan, masih akan kita dalami,” katanya.
Nilai kerugian materi akibat insiden itu ditaksir mencapai Rp50 juta, proses evakuasi berlangsung cukup lama karena kondisi kendaraan yang berat serta posisi korban yang sempat terjepit di dalam mobil.
“Evakuasi membutuhkan waktu, karena kendaraan ini berat dan tadi penumpang sempat terjepit, jadi kita dahulukan evakuasi korban,” ujarnya.
Pantauan di lokasi, truk kontainer mengalami ringsek di bagian depan dan dievakuasi menggunakan mobil derek.
Sementara mobil minibus sudah lebih dulu diamankan petugas selama proses evakuasi, arus lalu lintas arah Cirebon–Jakarta sempat tersendat hingga ratusan meter.
Namun, situasi lalu lintas kembali normal setelah kendaraan berhasil dievakuasi. “Alhamdulillah, walaupun arus lalu lintas sempat padat karena hanya satu lajur yang digunakan, sekarang sudah terevakuasi kedua kendaraan dan situasi kembali terkendali,” pungkas Mei. (Johan)
Discussion about this post