MAJALENGKA, (FC).- Puluhan warga Blok Sembilan Emas Desa Ampel Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka kini menggantungkan harapannya kepada sosok seorang pemimpin Gubernur Jawa Barat Yakni Dedi Mulyadi, atau biasa di sapa KDM.
Pasalnya puluhan rumah di blok tersebut sudah hilang ditelan ganasnya abrasi Sungai Cimanuk yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Abrasi sudah terjadi sejak tahun 1998 atau 27 tahun yang lalu, cuman selama itu pula pemerintah tak pernah kunjung hadir untuk membantu para korban abrasi atau juga memperbaiki Tanggul Sungai Cimanuk yang selama ini sudah jebol.
Keluhan serta laporan kerap kali sudah disampaikan, baik ke Pemkab Majalengka ataupun juga ke dinas terkait seperti BBWS Cirebon. Namun sampai detik ini belum ada tanda tanda perbaikan atau bantuan untuk warga yang rumahnya hancur terseret ganasnya abrasi.
Karena keluhannya belum juga di dengar, sehingga beberapa waktu lalu puluhan warga Blok Sembilan Emas Deda Ampel tersebut, memberanikan diri mendatangi posko pengaduan yang di sediakan oleh Gubernur Jabar atau KDM.
Kedatangan pertama warga tersebut tidak ketemu baik dengan KDM ataupun stafnya. Walau pertemuan pertama tidak membuahkan hasil mereka tidak putus asa. Puluhan warga kembali lagi ke posko KDM dan mereka kemarin ketemu dengan stafnya, keluhan pun disampaikan lewat proposal yang resmi.
Mastori toko masyarakat Desa Ampel yang juga Anggota BPD, kepada wartawan mengatakan, sudah puluhan rumah milik warga Blok Sembilan Emas yang telah hanyut ke Sungai Cimanuk akibat longsoran yang begitu dahsyat. Kejadian sudah 27 tahun, namun pemerintah seolah tutup mata.
“Warga disini sudah sering mengadu baik melalui laporan resmi ke pemerintah ataupun di ekspos melalui media. Namun sampai detik ini belum juga ada kejelasan. Satu satunya warga disini KDM harus hadir dan turun melihat abrasi yang terjadi di Desa Ampel,” ubar Mastori kepada wartawan, Minggu (28/9).
Masih dikatakan Mastori, selain ke KDM warga disini juga telah menyampaikan keluhannya kepada wakil rakyat yang ada di DPRD Majalengka, bahkan rencananya warga pun akan audiensi dengan wakil rakyat, Pemkab Majalengka dan BBWS.
“Harapan warga, semoga pemerintah peka atas penderitaan warga yang ada di Desa Ampel. Dan tanggul cimanuk yang selalu abrasi bisa segera di atasi,” pungkasnya.
Di tempat yang sama Dayimah, ibu rumah tangga yang rumahnya sudah hilang sepuluh tahun yang lalu akibat abrasi, berharap ada belas kasih pemerintah.
Karena dengan hanyut nya rumah akibat diterjang abrasi Sungai Cimanuk, kini nasib keluarganya mengungsi dan menumpang hidup di rumah saudaranya.
“Rumah saya sudah hilang sepuluh tahun yang lalu, terseret bersamaan dengan longsoran abrasi Sungai Cimanuk. Saya berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki Tanggul cimanuk yang abrasi, dan memberikan sedikit keringan bagi para korban abrasi, misalnya dengan menyediakan relokasi untuk tempat tinggal,” ujar Dayimah singkat.
Hal yang sama disampaikan Tarsinah, kini dirinya merasa was was, karena jarak rumah dan bibir sungai kini tinggal 1 meter lagi.
Untuk mencegah agar tidak terjadi abrasi, dirinya menutup bibir sungai dengan terpal atau plastik. Tujuannya agar air hujan tidak menggerus bibir sungai.
“Kalau banjir dan hujan datang, kami disini ga bisa tidur. Khawatir terjadi longsoran, bahkan kadangkala kami mengungsi ke tempat yang aman,” ujar Tarsinan.
Sementara itu Kades Ampel R.Opendi melalui Kadus Supri mengatakan, pihak Pemdes sudah sekuat tenaga memperjuangkan masalah bencana alam abrasi ini.
Berbagai pengajuan perbaikan sudah sering kami kirim, baik ke Pemkab Majalengka ataupun juga ke BBWS Cirebon. Namun sampai hari ini belum membuahkan hasil.
“Sudah sering mas laporan mah, tapi ga tahu, belum juga direspon. Kalau yang meriksa lokasi abrasi sering, cuman ya tetap saja zonk tidak ada tidak lanjut,” ujar Kadus Supri.
Terpisah, Kombes (Pur Pol) H.Zuhana Julvan, selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka, turut prihatin atas musibah abrasi yang menimpa warga Blok Sembilan Emas Desa Ampel.
Dirinya selaku wakil rakyat sudah turun ke lapangan dan ngobrol dengan masyarakat disana. Mereka menyampaikan aspirasinya, dan kami selaku wakil rakyat akan membawa aspirasi ini ke Bamus DPRD Majalengka.
“Insya Allah akan segera ditindaklanjuti, nantinya akan kami undang untuk audensi bareng, bersama BBWS, dan Pemkab Majalengka, untuk mencari penyelesaian terkait abrasi di Desa Ampel,” katanya singkat. (Munadi)
Discussion about this post