KOTA CIREBON, (FC).- Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cirebon M. Handarujati Kalamullah, menyampaikan sejumlah poin penting terkait kesiapan Kota Cirebon dalam menghadapi Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK Porprov) Jawa Barat 2026.
Pria yang akrab disapa Andru ini mengatakan, bahwa KONI Kota Cirebon sangat optimis dan bersyukur atas perkembangan positif dalam dunia olahraga Cirebon, termasuk dukungan penuh dari Pemerintah Kota.
Salah satu sorotan utama adalah penguatan cabang olahraga (cabor) dan kepengurusan KONI yang terus dibenahi sejak ketidakterlibatan kontingen Cirebon dalam ajang sebelumnya.
“Ketidakhadiran kontingen bukan disebabkan masalah organisasi, melainkan karena adanya perubahan struktur dan pemisahan beberapa bagian internal,” katanya.
Disebutkan Andru, bahwa sejumlah cabor baru telah resmi dibentuk dan disahkan sebagai bagian dari KONI Kota Cirebon, seperti Kickboxing, Sambo, PBFI dan Para Motor. Cabor-cabor tersebut diharapkan dapat memperkuat kontingen Cirebon di Porprov 2026.
“Kami mengapresiasi dukungan anggaran dari Walikota Cirebon melalui perubahan APBD sebesar Rp2,5 miliar, di mana Rp1 miliar di antaranya akan dialokasikan khusus untuk persiapan BK Porprov. Kami berharap Pak Walikota bisa hadir langsung untuk mendistribusikan dana ini ke cabor-cabor yang akan berlaga. Ini adalah bentuk keseriusan kami dalam pembinaan,” katanya ditemui usai pelantikan pengurus PBFI Kota Cirebon di DPRD Kota Cirebon, Minggu (28/9).
Menurutnya, hanya cabor yang aktif mengikuti BK Porprov yang akan menerima porsi anggaran lebih besar.
“Saat ini, dari total 45 cabor di KONI Kota Cirebon, diperkirakan hanya sekitar 30 yang akan aktif mengikuti babak kualifikasi. KONI tidak menargetkan hasil yang muluk-muluk, namun tetap berharap Cirebon dapat kembali menembus 10 besar di Porprov 2026. Untuk itu, KONI akan fokus pada cabor-cabor unggulan seperti Taekwondo, Renang, Basket, Softball, Baseball, Dansa, dan PBFI. Kalau di Porprov 2018 kita masuk 10 besar dengan 18 emas, maka untuk 2026 minimal kita butuh 30 emas agar bisa bertahan di 10 besar,”ujarnya.
Dijelaskan Dia, beberapa cabor seperti futsal, yang masih aktif meskipun cabang sepak bola utama tidak dilanjutkan, tetap menjadi harapan besar. Demikian pula dengan cabor-cabor potensial lainnya seperti five on five, 3-on-3 basket, serta olahraga bela diri.
“Cabor yang tidak mengirimkan kontingen ke BK Porprov akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh dukungan dana dan pembinaan lebih lanjut. BK Porprov ini bukan hanya ajang seleksi, tapi menjadi tulang punggung strategi pembinaan olahraga kita menuju Porprov 2026. Siapa yang tidak ikut, otomatis akan tertinggal,” jelasnya.
Ketua KONI Kota Cirebon Handarujati Kalamullah menekankan pentingnya fokus pada pembinaan jangka panjang, terutama dengan anggaran yang masih terbatas jika dibandingkan dengan daerah-daerah besar lain di Jawa Barat.
“Kita tidak bisa menyaingi daerah dengan anggaran besar. Tapi dengan pembinaan yang konsisten, kepemimpinan yang solid, dan dukungan pemerintah, saya yakin olahraga Cirebon bisa kembali berjaya,” pungkasnya. (Agus)
Discussion about this post