KOTA CIREBON, (FC).- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon akan melaunching Warung Peduli Inflasi sebagai bagian strategi 4K pengendalian inflasi, khususnya dari sisi keterdiaan pasokan.
Rencananya launching akan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret 2024 dengan memilih lokasi di Pasar Jagasatru yang merupakan pasar induk terbesar di Ciayumajakuning.
Pj Walikota Cirebon, Agus Mulyadi yang juga Ketua Harian TPID Kota Cirebon mengatakan, Warung Peduli Inflasi ini nantinya akan dikelola oleh Perumda Pasar.
Hal tersebut disampaikan Gusmul, sapaan akrab Agus Mulyadi pada pertemuan High Level Meeting di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon pada Selasa (20/2)
Perumda Pasar mendapat penugasan sebagai operator untuk menjembatani kerjasama Business to Business (BtB) distribusi komoditas pangan untuk menjaga ketersediaan pasokan.
Kerjasama BtB ini merupakan tindaklanjut Kerjasama Antar Daerah (KAD) TPID Ciayumajakuning yang telah dilakukan pada tahun 2023 lalu.
“Pada tahun 2024 ini akan dilakukan pengembangan kerjasama BtB antara Perumda Pasar dengan Bulog dan produsen pemasok komoditas pangan lainnya,” kata Gusmul.
Strategi pengendalian inflasi 4K ini, selain Ketersediaan pasokan, juga Kelancaran distribusi, Keterjangkauan harga,, dan Komunikasi yang efektif.
Dengan adanya kerjasama BtB, diharapkan dapat memangkas mata rantai tata niaga komoditas pangan. Sehingga dapat menekan cost distribusi.
Ciayumajakuning memiliki beberapa daerah produsen komoditas volatile food seperti cabe, bawang, telor dan beras.
Seperti Indramayu yang dikenal sebagai daerah lumbung beras nasional, juga Kuningan sebagai daerah produsen beras.
“Selama ini rantai distribusi komoditas beras Indramayu itu harus ke Cipinang dulu, baru masuk ke Cirebon, baru masuk ke Cirebon. Kenapa tidak langsung dari Indramayu ke Cirebon,” kata Gusmul.
Peluncuran Warung Peduli Inflasi ini juga sebagai embrio dari rencana pembentukan BUMD Pangan yang digagas TPID dan Pemkot Cirebon.
Pj Walikota Cirebon juga meminta Perumda Pasar untuk bisa berkoordinasi dengan BUMD-BUMD pemerintah daerah di Ciayumajakuning untuk bisa menyalurkan pasokan komoditas pangan.
“Bisa langsung komunikasi antar B to B dengan pasar langsung disambungkan, sehingga bisa memotong biaya transportasi,” ungkapnya. (Andriyana)