Adapun alasan kepindahan mereka ke Cirebon dikarenakan, almarhum ayahanda Ocien yang memiliki bengkel tambal ban dan matrial di Cirebon tepatnya di area kawasan PT Indocement Palimanan.
Ocien sendiri mengungkapkan, sebenarnya sebelum sang ayahanda tiada, almarhum bercita-cita untuk mendirikan usaha roti bakar di Cirebon. Terlebih almarhum telah memiliki bengkel di Cirebon. Artinya, sudah ada keinginan sejak lama untuk menetap di Cirebon bersama anak dan istri.
“Oven sudah buat, loyang juga sudah buat, segala-galanya sudah dipersiapkan bahkan, sudah belajar resep membuat rotinya. Namun, karena yang diatas berkata lain, maka cita-cita bapak pun tak tersampaikan,” ungkap Ocien.
Akhirnya, sambungnya, dijual lah peralatan yang telah dibuat dan dikumpulkan kepada sanak saudara. Meski begitu, keinginan sang ayah untuk pindah ke Cirebon dan membangun usaha tercapai, walaupun berbeda jenis usahanya.
Untuk omzet sendiri sebelum pandemi kurang lebih ocien dan suami mendapatkan 50 Juta rupiah perbulan. Sedangkan saat ini pandemi hanya 50% dari pendapatan perbulan seharusnya.
Untuk pengirimannya pun telah melanglang buana hingga Batam dan kota-kota di timur lainnya. Begitupun pengiriman di luar negeri telah mencapai beberapa negara di Asia Tenggara, salah satunya Malaysia.
Kembali lagi dengan kondisi saat ini, yaitu pandemi covid, mengharuskan Ocien dan suami alami penurunan pemesanan atau permintaan baik luar negeri maupun dalam negeri.
Permintaan antar kota saja yang biasanya mencapai 2-3 kali perminggu permintaan sekarang hanya 1 kali perminggu untuk setiap toko. (Sarrah/Job/FC)