KOTA CIREBON, (FC).- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon menargetkan volume transaksi QRIS atau
Quick Response Code Indonesia Standard sebesar 15 juta di tahun 2024.
Dari target tersebut, volume transaksi QRIS di Ciayumajakuning periode Januari- Februari 2024 atau dalam kurun waktu dua bulan telah menyentuh 3 juta transaksi.
Demikian disampaikan Manajer Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) BI Cirebon, Wayan Sri saat Temu Media Triwulan I di kantor BI Cirebon, Senin (1/3).
Ia menyebutkan, volume transaksi QRIS Ciayumajakuning Ferbruari 2024 tercatat 1,9 juta transaksi
Volume transaksi tersebut tumbuh 198 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu dengan nominal transaksi sebesar Rp243 miliar, tumbuh 217 persen (yoy).
Realisasi volume transaksi tertinggi pada Februari 2024 terjadi di Kota Cirebon dan terendah di Kabupaten Majalengka.
“Untuk volume dan nominal ini sama-sama mengalami kenaikan cukup signifikan, terutama di bulan Februari tahun 2024,” kata Wayan.
Menurutnya, transaksi via QRIS tumbuh akseleratif di Ciayumajakuning didukung inovasi dan kolaborasi industri (supply side) dan peningkatan akselerasi digital masyarakat (demand side).
“Jadi mudah-mudahan sampai akhir tahun akan tercapai target untuk volume transaksi sebesar 15 juta untuk Ciayumajakuning,” ungkap Wayan.
BI Cirebon juga terus mendorong perbankan untuk mengoptimalkan merchant-merchant QRIS.
“Kalau penggunanya sebenarnya sudah banyak, tapi merchantnya ini yang memang harus kita dorong lagi supaya lebih mengoptimalkan, menawarkan,” ujarnya
“Kadang pedagang itu ada yang tidak menampilkan atau menawarkan QRIS yang mereka miliki, padahal mereka punya sebenarnya, tapi dengan beberapa alasan mereka tidak menampilkan QRIS atau menawarkan kepada para pembeli,” lanjut Wayan. (Andriyana)