YOGYAKARTA, (FC).- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, Hestu Wibowo mengajak pemerintah daerah se-Ciayumajakuning mengeksplor potensi destinasi wisata dengan segala inovasi dan kreatifitas.
Hestu menyampaikan hal itu saat menghadiri kegiatan Media Gathering yang digelar Prokompim Kabupaten Cirebon bersama BI Cirebon di Yogyakarta pada Senin (30/10).
Inovasi dan kreatifitas penting dilakukan dalam mengembangkan potensi destinasi wisata agar menjadi daya tarik wisatawan untuk datang berkunjung, dan tentunya akan memberikan sumbangan terhadap PAD.
“Saya rasa di Ciayumajakuning banyak sekali potensi destinasi wisata. Tapi kembali kepada pemerintah daerah masing-masing untuk bagaimana biisa mengembangkan destinasi tersebut,” kata Hestu.
Menurutnya, Daerah di Ciayumajakuning harus pandai menangkap peluang sektor pariwisata dari beroperasinya penuh Bandara Kertajati, dan tersambungnya jalan Tol Cisumdawu.
Jangan sampai, kata Hestu, dengan beroperasinya bandara Kertajati hanya sebagai tempat mendarat atau tempat untuk transit saja.
“Tapi mudah-mudahan seluruh kabupaten kota yang ada di seklilingnya bisa menangkap peluang ini,” ungkapnya.
Peluang sektor pariwisata ini cukup besar multiplayer efeknya bisa berdampak pada sektor akomodasi dan juga makanan atau Horeka (Hotel, Restoran dan Kafe) hingga UMKM.
“Kalau wisatawan berkunjung tentunya akan bermalam, sehingga tentu ini akan meningkatkan okupansi dari hotel yang ada di sekitar,” ucap Hestu.
Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron berharap Kabupaten Cirebon dapat manfaat peluang perekonomian dari keberadaan Bandara Kertajati.
“Dengan baru dibukanya bandara Kertajati, kami ingin ada efek dari pembukaan bandara Kertajati itu terhadap kabupaten Cirebon,” kata Imron yang juga turut hadir mengikuti kegiatan Media Gathering selama 3 hari tersebut.
Bupati Imron mengatakan, dirinya akan mengadakan rapat bersama dinas-dinas terkait untuk membahas potensi dan peluang terhadap perekonomian kabupaten Cirebon dari keberadaan Bandara Kertajati.
“Kami akan rapat dengan para dinas. Silahkan dikaji. Apa saja manfaat dari Kertajati ini, apakah ekonominya, pariwisatanya,” ucap Bupati.
Ia mencontohkan destinasi wisata Parangtritis di Bantul, Yogyakarta, ia melihat kondisi alamnya berbeda dengan kabupaten Cirebon.
Pantai Parangtritis memiliki hamparan pasir putih yang luas (Gumuk Pasir) dengan fasilitas jeep wisatanya yang menjadi daya tarik wisatawan.
Di kabupaten Cirebon, walaupun punya pantai yang membentang panjang, namun kondisinya tidak berpasir.
“Jadi kita sudah lihat-lihat di Jogja, bisa gak yang bisa diterapkan di kabupaten Cirebon, ternyata alamnya sangat beda,” kata Bupati Imron.
Pembangunan pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga dikelola oleh Keraton yang memang mempunyai kewenangan istimewa menjalankan sistem pemerintahan.
“Di sini ada potensi diolah oleh Keraton karena di sini pemerintahannya memang keraton. Cirebon kan berbeda. Di sana keraton itu punya administrasi sendiri. Kami di pemerintah juga berbeda,” kata Imron
“Mungkin nanti kita bisa dengan keraton menggali potensi yang ada untuk dikembangkan. Bisa saja ingin seperti yang di Jogja ini. Mungkin bantuan dari BI,” tambahnya. (Andriyana)