MAJALENGKA, (FC).- Proyek pembangunan gerai penunjang Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Panyaweuyan di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka senilai Rp 4 miliar ambruk, padahal pengerjaannya belum selesai.
Ambruknya proyek tersebut diduga akibat adanya pergerakan tanah setelah di wilayah itu diguyur hujan.
Camat Argapura Wawan Kurniawan mengatakan, musibah robohnya proyek gerai itu terjadi pada akhir Oktober lalu.
Saat kejadian, jelas dia, cuaca di lokasi dalam keadaan hujan. Beruntung, tidak ada korban saat bangunan tersebut roboh.
“Kejadiannya tanggal 30 Oktober kemarin, cuaca saat itu hujan. Mungkin sektiar Magrib terjadi pergeseran tanah yang mengakibatkan terganggunya pondasi dan bangunan yang sedang dibangun,” kata Wawan, Selasa (9/11).
Terkait pembangunan sendiri, kata dia, proyek tersebut milik dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).
Dalam pelaksanannya, proyek pembangunan gerai penunjang ODTW Panyaweuyan itu menghabiskan anggaran sekitar Rp4 miliar.
“Pembangunan itu milik Disparbud, rencananya akan dibangun gerai sebagai fasilitator penunjang wisata Panyaweuyan. Setahu saya anggaranya sekitar Rp 4 miliar lebih,” ujarnya.
Sementara itu di lokasi tampak sebagian proyek bangunan tersebut ditutupi dengan seng.
Kendati peristiwa robohnya sudah lumayan lama, tetapi belum terlihat kembali aktivitas pekerjaan di tempat tersebut.
Kemudian, tiang bangunan yang telah selesai dikerjakan terlihat patah dan ambles. Begitu juga dengan bronjong batu yang dijadikan sebagai tembok penahan tebing.
Menyikapi ambruknya Gerai ODTW Panyaweuyan, Selasa siang (9/11), DPRD Kabupaten Majalengka mengundang pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan.
Diantaranya Dinas PUTR, Dinas Parbud, dan rekanan yang mengerjakan proyek tersebut.
Namun pertemuan itu dilaksanakan secara tertutup sehingga para wartawan tidak bisa meliput jalannya pertemuan itu.
“Waduh ingin tahu jalannya pertemuan terkait ambruknya proyek Rp 4 miliar, eh rekan-rekan wartawan dilarang untuk masuk, ya udah kita nunggu aja diluar sambil nunggu perkembangan,” kata seorang wartawan media online, Erik.(Munadi)