CIREBON, (FC).- Susiana Mutia General Manager PLN UID Jawa Barat menyampaikan, Hadapi Perayaan Idul Adha 1445 H, PLN terus Rutin lakukan upgrade kompetensi petugas Pelayanan Teknik (Yantek) di lingkungan PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar), salah satunya melalui kegiatan pelatihan dan upskilling bertajuk Kampus Yantek secara berkala.
PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cirebon hari ini Kamis (30/05) melaksanakan kegiatan tersebut. Manager PLN UP3 Cirebon Wiedhyarno Arief Wicaksono menyampaikan pada kegiatan ini, Asisten Manager Bagian Jaringan beserta pegawai PLN dibagian teknik hadir sebagai instruktur pelatihan bagi 46 orang peserta petugas Yantek dari PT Santosa Asih Jaya.
Disampaikan Wiedhyarno Kampus Yantek mengusung konsep pelatihan dari dan kepada PLN. Maka tenaga instruktur dalam pelatihan berasal dari internal PLN dengan materi SOP pelayanan teknis dan K3.
“Hal ini mengingat PLN memiliki budaya kerjanya sendiri dan untuk hal-hal yang bersifat teknis perlu dibagikan oleh instruktur yang berpengalaman langsung di bidangnya. Sifat pelatihannya adalah seperti knowledge sharing,’’ jelasnya lagi.
Pelatihan kali ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi serta pemahaman petugas Yantek seputar Teknik Pelaksanaan Standar Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK), alat kerja dan alat ukur pada pekerjaan Yantek, serta budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Menurut Wiedhyarno, selain materi inclass training, peserta Kampus Yantek pun dapatkan pelatihan lapangan diantaranya terkait pengecekan tegangan menggunakan voltage detector, pembebasan tegangan menggunakan ground cluster, penggantian pin isolator, pengecekan isolator menggunakan isolator tester, perbaikan Fuse Cut Out (FCO), hingga simulasi penarikan Unit Gardu Bergerak (UGB).
Erika Ningsih, Team Leader Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Keamanan (K3L) dalam pelatihan menyampaikan, 80% kecelakaan kerja disebabkan oleh unsafe action atau perilaku tidak aman. Maka penting bagi pekerja untuk merubah perilaku unsafe action menjadi safe action.
Beberapa jenis-jenis perilaku aman yang dilakukan karyawan di sebuah perusahaan diantaranya meliputi; selalu menggunakan perlengkapan keselamatan kerja (APD), melaporkan setiap kecelakaan yang terjadi, mengingatkan pekerja lain tentang bahaya dalam keselamatan kerja, meletakkan material dan peralatan kerja pada tempatnya, bekerja mengikuti prosedur keselamatan kerja, mengikuti kerja sesuai dengan perintah atasan, tidak bergurau dengan rekan kerja sewaktu bekerja, dan tidak pernah melakukan kegiatan berbahaya seperti berlari, melempar atau melompat.
Kampus Yantek merupakan media refreshment dan upskilling tenaga Yantek dalam melaksanakan tugas, terutama hal-hal yang menyangkut budaya K3.
“Keselamatan pekerja adalah hal yang sangat penting. Tidak ada yang lebih penting dari jiwa manusia. PLN berkomitmen untuk terus menekan angka kejadian kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kelalaian pekerja serta lemahnya pengawasan terhadap aktivitas kerja, terutama jenis-jenis pekerjaan teknik. Itulah mengapa pelatihan K3 di Kampus Yantek diadakan secara berkala,” sambungnya.
Susiana mengungkapkan apresiasi atas kegiatan tersebut dan bagi PLN Kampus Yantek merupakan sarana dan prasarana pelatihan yang menjadi bukti dan komitmen PLN untuk meningkatkan kompetensi jajaran Yantek dalam melayani pelanggan PLN. Hal ini sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan, yang mewajibkan setiap petugas terus meningkatkan kompetensi melalui pelatihan.
Susiana juga berharap, pelatihan lewat Kampus Yantek dapat meningkatkan kepatuhan SOP petugas Yantek dalam bekerja dan bekerja mengutamakan keselamatan kerja.
“Kami ingin petugas Yantek benar-benar kompeten di bidangnya, kemudian selalu bekerja dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja, baik dimulai dari persiapan, proses eksekusi pekerjaan, hingga pulang dengan keadaan selamat, apalagi sesaat lagi umat muslim akan merayakan hari Raya Idul Adha 1445 H,” pungkasnya. (Rls)