KAB. CIREBON, (FC).- Jasad perempuan nyaris telanjang ditemukan terlentang tak bernyawa di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jumat (16/2) siang kemarin.
Kondisi tubuh mayat sudah membengkak dan mengeluarkan bau busuk.
Kuwu Desa Jagapura Kulon, Alwanudin mengatakan, mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh juru kunci TPU desa setempat pada Jumat siang.
Saat hendak berangkat salat Jumat, juru kunci mencium bau tak sedap dari dalam bangunan yang di dalamnya terdapat makam buyut desa setempat.
Benar saja, setelah pintu terbuka, juru kunci mendapati mayat perempuan nyaris tanpa busana yang sudah dalam kondisi membengkak dan mengeluarkan bau busuk.
Temuan mayat tersebut sontak membuat geger masyarakat Desa Jagapura Kulon dan sekitarnya.
Masyarakat yang penasaran dengan kabar tersebut, berbondong-bondong mendatangi lokasi ditemukannya mayat tersebut.
“Awalnya juru kunci curiga dengan bau busuk di dalam makam buyut itu,” ujar Alwanudin, Sabtu (17/2).
Menurut Kuwu Alwanudin, saat ditemukan kondisi mayat sudah membengkak dan mengeluarkan bau busuk.
Diduga, perempuan malang tersebut sudah meninggal sekitar empat sampai lima hari.
“Kondisinya sudah bengkak, sepertinya tinggal pecahnya saja. Tapi di samping mayat itu ditemukan gunting. Tapi tidak tahu juga kenapa ada gunting,” kata Alwanudin.
Ia menerangkan, mayat perempuan tersebut diduga bernama Wasikoh (40) Binti Waryono yang merupakan warga Dusun 2, RT 4, RW 6, Desa Jagapura Kulon.
Semasa hidupnya, perempuan nahas tersebut dikenal masyarakat setempat sebagai perempuan gangguan jiwa (diduga stres).
Menurut Alwanudin, perempuan tersebut sempat hilang selama 10 tahun dan berhasil ditemukan di Demak, Jawa Tengah berkat informasi dari Dinas Sosial Surabaya.
Menurut Kuwu Alwanudin, perempuan tersebut sempat menikah, namun tak lama kemudian bercerai.
Kemudian, perempuan tersebut kembali digegerkan hilang selama sekitar 1,5 tahun hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa di TPU desa Jagapura Kulon.
Setelah dilakukan visum, mayat tersebut langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat pada Sabtu (17/2) dinihari sekitar pukul 02.30 WIB.
“Mayat sudah diotopsi (visum,-red) dan langsung dikubur jam 02.30 dinihari tadi,” paparnya.
Kapolsek Gegesik, AKP Suheryana mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya mayat perempuan di dalam bangunan cungkup di TPU tersebut dari perangkat desa setempat sekitar pukul 14.00 WIB.
Ia mengatakan, anggota Polsek Gegesik dan tim unit Identifikasi Polresta Cirebon langsung mengecek lokasi. Kemudian mayat dievakuasi ke RSUD Arjawinangun.
Menurut Suheryana, kondisinya yang sudah membengkak membuat masyarakat setempat pun tidak mengenali wajah korban.
“Tidak terlihat adanya kekerasan karena korban sudah membusuk. Mulut korban juga sudah dipenuhi belatung,” ujar Suheryana.
Di samping jasad korban ditemukan pakaian dan celana dalam. Sementara di tangan kiri korban terdapat gelang seperti tasbih dan di tangan kanannya ada gelang yang diduga dari emas.
“Apakah ada luka atau tidak, masih kita dalami. Seluruh tubuhnya bengkak. Jasad sudah dievakuasi ke RSUD Arjawinangun. Setelah itu dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut,” terangnya. (Ghofar)
Discussion about this post