KOTA CIREBON, (FC).- Perum Bulog Cabang Cirebon akan mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras dalam negeri memasuki masa panen bulan ini.
Pimpinan Cabang Bulog Cirebon, Imam Firdaus Jamal mengatakan, penyerapan akan dilakukan dengan HPP masih mengacu pada Perbadan No.6/2023.
“Kami upayakan di minggu ini sudah ada realisasi,” kata Imam saat menggadakan bukber bareng media, Selasa (2/4).
Perbadan itu mengatur HPP untuk beras di gudang Bulog sebesar Rp9.950/Kg dengan kadar air maksimal 14 persen.
Kemudian HPP untuk Gabah Kering Panen (GKP) di petani sebesar Rp5.000/Kg, GKP di penggilingan Rp5.100.
Lalu Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan Rp6.200, dan GKG di gudang Bulog sebesar Rp6.300/Kg.
“Adapun target untuk Perum Bulog Cabang Cirebon untuk penyerapan setara berasnya di tahun 2024 yaitu 41.482 ton,” jelas Imam.
Meski terjadi penurunan target dibanding tahun lalu, namun secara kantor wilayah Jawa Barat, target untuk Bulog Cirebon merupakan tertinggi.
Imam menyebutkan, saat ini Bulog Cirebon masih mempunyaai stok beras di gudang sebanyak 7.000 ton.
Stok ini akan bertambah dengan droping pengadaan beras luar negeri melalui pelabuhan Patimban.
“Proses pemasukan dari Pelabuhan Patimban masih berjalan,” ungkapnya.
Pengadaan beras luar negeri masih terus berjalan sebagai buffer stock, menjalankan penugasan kantor pusat.
“Insya Allah untuk stok kami akan upayakan untuk aman terus. Saat ini kami ada tambahan lagi 2.500 ton dari Patimban. Sedang berjalan,” ujarnya.
Sementara itu, kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) masih terus berjalan.
Bahkan di bulan ramadan menjelang lebaran ini, Gerakan Pangan Murah makin digencarkan.
“Kita koordinasi dengan dinas ketahanan pangan melalui Gerakan Pasar Murah dan dinas pedagangan melalui operasi pasar,” ujarnya.
Imam menambahkan, untuk pasokan beras SPHP ke retail juga masih terus berjalan, baik ke retail modern maupun retail pengecer di pasar. (Andriyana)