KOTA CIREBON, (FC).- Berniat hendak berangkat sekolah, seorang siswi sekolah dasar tertemper kereta api. Peristiwa tersebut terjadi disekitar perlintasan sebidang, di Kelurahan Jagasatru, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Rabu (11/10) sekitar Pukul 07.45 WIB.
Korban beinisial NB ini tercatat sebagai siswi SD Jagasatru I, tertemper Kereta Api (KA) Argo Cheribon. NB tertemper KA saat menyeberang rel untuk berangkat ke sekolah bersama kakaknya berinisial BPG.
Menurut kesaksian warga setempat, saat di pintu perlintasan KA Jagasatru, ada Kereta Api Argo Cheribon yang akan melintas. Namun tiba-tiba korban menerobos palang pintu kereta api sambil berlari.
Padahal korban sempat diingatkan kakaknya untuk menunggu tapi korban tetap berlari sehingga tersambar KA Argo Cheribon yang melaju kencang.
Korban terpental dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Warga sekitar yang mengetahui peristiwa tersebut langsung melaporkannya ke petugas pintu perlintasan Jagasatru dan pihak kepolisian.
“Benar telah terjadi kecelakaan seseorang meninggal dunia akibat tersambar kereta api di pintu perlintasan Jagasatru,” ujar Kapolsek Selatan Timur (Seltim), AKP Fiekry Adi Perdana saat dikonfirmasi.
Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke rumah duka oleh petugas PT KAI dan Polisi untuk kemudian langsung dimakamkan.
“Jenazah sudah dibawa oleh pihak keluarganya untuk segera dimakamkan,” tambah Kapolsek.
Sementara itu, Manager Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 3 Cirebon, Ayep Hanapi membenarkan kejadian tersebut, korban merupakan anak-anak berjenis kelamin perempuan kelas 2 sekolah dasar.
“Kejadian terjadi di JPL 344 Kutagara, Petak Jalan Waruduwur – Cirebon Prujakan, sekitar pukul 06.35 WIB,” ujar Ayep dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Ayep, korban yang bernama Nabila itu ingin berangkat ke sekolah di SDN 2 Jagasatru Kota Cirebon. Saat tiba di lokasi, korban tertemper KA Argo Cheribon relasi Tegal – Gambir.
“Anak ini mau nyebrang berangkat ke sekolah, biasanya kalau berangkat diantar oleh orang tuanya, tapi saat kejadian tidak diantar,” kata Ayep.
Korban, tambah Ayep, berangkat ke sekolah dengan kakaknya yang duduk Di Kelas 5 SDN Jagasatru. Saat itu, kakaknya sudah terlebih dahulu nyeberang perlintasan kereta api.
“Adiknya ini nyeruntul aja, ngejar kakaknya yang sudah nyeberang. Padahal adiknya sudah tau mau ada kereta lewat,” terang Ayep.
Dalam kesempatan itu, PT KAI Daop 3 Cirebon meminta kepada masyarakat untuk peduli serta turut berpartisipasi menciptakan keselamatan bersama dan kelancaran perjalanan kereta api.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar memberi pengertian atau teguran, apabila ada yang bermain atau melakukan kegiatan di jalur kereta,” tandasnya. (Agus)