KAB. CIREBON, (FC).- Kabupaten Cirebon miliki potensi besar sebagai sentra peternakan sapi, khususnya di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Sumber, Dukupuntang, Sedong, dan Kecamatan Beber.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cirebon Wasman, mengatakan keempat wilayah tersebut berpeluang menjadi sentra peternakan sapi mengingat wilayah Cirebon yang cukup luas.
“Ya, berpotensi dan cocok sekali sama seperti hewan ternak lainnya baik domba, ayam petelur, dan pedaging yang memang populasinya lebih banyak daripada sapi,” bebernya.
Daripada itu, mengingat ramainya kenaikan harga daging sapi impor Australia jenis BX yang melonjak, seharusnya menjadi solusi masyarakat di Cirebon untuk beternak sapi.
Akan tetapi, bukan tanpa alasan tidak dapat menjadi sentra peternakan sapi melainkan dikarenakan beberapa poin penentu yaitu, populasi sapi betina acceptor di Cirebon yang sangat sedikit, serta periode mengandung hingga melahirkan selama 1 tahun hanya beranak 1, kemudian perizinan di masyarakat sosial.
“Poin terakhir yang menjadi penentuan, karena masih banyak masyarakat yang cukup risih dengan bau, dan yang lainnya. Kalau diternak disekitar rumah, beda halnya dengan di lahan terbuka,” papar Wasman.
Meskipun, pada saat ini dengan ketersediaan 4.780 ekor sapi di Kabupaten Cirebon dengan penyembelihan di tingkat penjagal 20 sampai 25 ekor permalam dapat mencukupi wilayah III Cirebon.
Di tempat yang sama, Kepala Seksi Peternakan Herman menambahkan, ada saja kebutuhan konsumsi daging yang berlebih dikalangan masyarakat. Makanya, dilakukan ekspor daging dan sapi hidup.
Sedangkan, saat ini untuk sentra sapi di Cirebon sendiri ada di wilayah Talun yaitu Kelompok Padusan, lalu Sarwadadi, Kemudian Jatimerta, Klangenan, Palimanan.
“Dibalik semua itu, banyak pemuda-pemudi yang enggan berternak sapi, dan memilih pekerjaan pabrik diluar kota yang menghasilkan uang lebih cepat yaitu 1 bulan 1 kali berbeda dengan sapi yang memerlukan waktu lama,” tambah Herman. (Sarrah/Job/FC)