KAB. CIREBON, (FC).- Banjir yang disebabkan luapan sungai kembali terjadi di wilayah Timur Kabupaten Cirebon.
Kapasitas sungai yang tidak mampu menerima kiriman air dari bendungan di Kuningan, membuat sungai meluap dan masuk ke pemukiman masyarakat.
Seperti halnya di wilayah Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon, yang menjadi langganan banjir akibat luapan sungai Ciberes, Rabu (6/3).
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohandy mengatakan, wilayah dapilnya selalu terkena bencana banjir saat musim hujan tiba.
Ia pun meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung (Cimancis) harus melakukan langkah serius.
Salah satunya harus dilakukan normalisasi dan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) dan penanggulangan sepanjang sungai Ciberes.
“Banjir di wilayah Kecamatan Waled sudah bertahun-tahun tak kunjung terselesaikan.Ini memang daerah pemilihan (dapil) saya. Namun yang memprihatinkan, wilayah ini bahkan pernah kebanjiran 38 kali dalam setahun, Jadi, sekali lagi, ini butuh perhatian serius untuk dicarikan solusinya,” tegas politisi Partai Gerindra ini.
Menurut Daddy, banjir akibat luapan sungai Ciberes Ini adalah PR besar, terutama untuk BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Sungai Ciberes memang sangat butuh TPT. Kalau tidak, Sungai Ciberes tak akan pernah beres.
Selain itu Juga pihaknya menyarankan kepada Pemda Kabupaten Cirebon, Pemprov Jabar, dan Pemerintah Pusat bisa menggunakan dana cadangan untuk menanggulangi bencana seperti ini.
Dikatakannya, Desa Ciuyah Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon juga adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat.
Mereka yang tinggal di sana juga adalah anak-anak bangsa dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka pihaknya memohon dengan sangat agar musibah ini juga diperhatikan secara serius. Butuh penanganan serius untuk wilayah yang rutin kebanjiran seperti ini.
“Solusi untuk masalah banjir di wilayah Kecamatan Waled ini adalah pertama angkat sedimentasi. Kedua, buang hasil pengerukan itu jangan sampai sedimentasi dibuang di pinggir kali sehingga ketika hujan turun, hasil pengerukannya masuk lagi ke sungai, kemudian buat TPT sepanjang DAS Ciberes, itu solusinya,” tegasnya. (Nawawi)