INDRAMAYU, (FC).- Video dokumenter berdurasi 15 menit yang memperlihatkan kondisi memprihatinkan warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu dibagikan melalui media sosial instagram @ppl-eretan.
Dalam video tersebut, selain soal banjir rob di desa tersebut, juga ada pesan terbuka untuk Presiden Prabowo. Terlihat, warga di sana juga membawa poster dengan beragam tulisan, di antaranya bertuliskan ‘KAMI INGIN HIDUP SEHAT!!!’, ‘BANJIR ROB MENGANCAM HIDUP KAMI’, ‘PEMERINTAH..! KAMI SUDAH MENDERITA’, dan masih banyak lagi.
“Dengan hormat, Bapak Presiden RI Prabowo Subianto mohon waktu sejenak Pak untuk mendengar jeritan dari masyarakat Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu,” ujar Pemuda Peduli Lingkungan Desa Eretan Wetan, Idham Batuta dalam video tersebut, Rabu (22/1/2025).
Idham mengatakan, sudah puluhan tahun, warga di sana terus menerus dilanda banjir rob. Banjir rob diketahui masuk ke pemukiman warga setiap hari.
Kondisi tersebut membuat aktivitas warga desa sangat terganggu, mulai dari orang tua yang mencari nafkah, hingga anak sekolah yang kesulitan pergi ke sekolah untuk menganyam pendidikan.
“Kami adalah bangsa Indonesia, kami adalah rakyatmu Pak Presiden, berikan kami hak untuk hidup di negeri ini dengan layak, berikan kesempatan bagi generasi di desa kami untuk bisa bertumbuh dengan lebih baik dan sehat,” ujar dia.
Pemuda Peduli Lingkungan Desa Eretan Wetan lainnya, Tri Utomo Rubianto menambahkan, para pejabat baik dari pemerintah daerah hingga pusat sebenarnya sudah sering meninjau kondisi desa tempat tinggalnya.
Namun, hingga saat ini belum ada tindakan kongkret yang dapat menyudahi banjir rob. Bencana itu terus menerus datang dan mengepung pemukiman warga di Desa Eretan Wetan setiap hari.
“Harapannya di tahun 2025 ini karena adanya pemimpin yang baru, presiden yang baru, gubernur yang baru, dan bupati yang baru, masyarakat memiliki harapan besar bahwa pemimpin-pemimpin baru ini mampu untuk membawa permasalahan di Eretan Wetan ini sehingga bisa diselesaikan,” pungkasnya. (Agus Sugianto)
Discussion about this post