KOTA CIREBON, (FC).- Forum Pemimpin Redaksi Cirebon bekerjasama dengan Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, menggelar kegiatan Hari Pers Nasional (HPN).
Kegiatan digelar pada Jumat (14/1) di Auditorium Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon. Diisi dengan saresehan dan refleksi bertema Peran Pers dalam Mengawal Ketahanan Pangan Daerah.
Hadir membersamai kegiatan, Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi, Kepala DKIS Ma’ruf Nuryasa, Kepala DKPPP Elmi Masruroh.Dari jajaran UGJ, Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ), Prof Dr H Mukarto Siswoyo MSi, Rektor UGJ, Prof Dr H Achmad Faqih SP MM dan sejumlah Pemred serta puluhan jurnalis Cirebon.
Forum Pemred Cirebon menganugerahi penghargaan kepada Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi sebagai Tokoh ASN Peduli Keilmuan, Ketua YPSGJ Prof Dr H Mukarto MSi sebagai Tokoh Pendidikan Peduli Pers.
Selanjutnya, Rektor UGJ Cirebon Prof Dr H Achmad Faqih SP MM sebagai Tokoh Kampus Sadar Media, dan Dosen Universitas Pertahanan (Unhan), Dr Ir Rudiyanto sebagai Tokoh Inspiratif Generasi Muda.
Selain itu, Forum Pemred juga memberikan tali asih kepada para wartawan senior yang telah berjuang mengawal peran pers di Cirebon.
Ketua Forum Pemimpin Redaksi Cirebon, Taufik Hidayat mengatakan, refleksi HPN tahun ini mengangkat isu-isu aktual. Salah satunya ketahanan pangan yang menjadi hajat hidup orang banyak.
“Selain menjadi penyangga demokrasi, pers di Cirebon juga ingin berkontribusi dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan. Isu pangan dianggap penting untuk mendukung pembangunan daerah,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Rektor UGJ mengatakan, keberadaan dan fungsi pers di Cirebon dirasakan manfaatnya bagi UGJ. Selama ini, pers dipandang sebagai pengawal regulasi yang berpihak pada kepentingan umum.
“Netralitas insan pers ini sangat diperlukan dari kawan-kawan wartawan dan sikap keberpihakan pada kebenaran perlu dijunjung tinggi. Karena roh inti dari pers adalah memperjuangan kebeneran,” kata Faqih.
Dijelaskannya, salah satu bentuk nyata kontribusi pers dalam mewujudkan ketahanan pangan ialah dengan mengkritisi kebijakan pemerintah yang kontra produktif dengan tujuan ketahanan pangan.
Seperti mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan perumahan. Terlebih luas lahan pertanian di Kota Cirebon hanya tersisa 93 hektare dengan kapasitas produksi 900 ton per tahun.
“Kami berharap, luas lahan yang tersedia ini dipertahankan sehingga cadangan pangan lokal berbasis padi tetap dimiliki” harapnya.
Sementara Akademisi Universitas Pertahanan (Unhan) Dr Ir Rudianto menjelaskan mengenai program pemenuhan gizi nasional untuk pelajar. Kata Rudiyanto, ketika gizi terpenuhi, maka penyiapan SDM bangsa ke depan bisa terwujud.
Ia menyampaikan indeks pembangunan nasional Kota Cirebon setidaknya menempati peringkat 70-an se Indonesia. Karenanya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan merupakan bagian dari meningkatkan indeks pembangunan manusia.
Sedangkan Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi menegaskan Pemkot Cirebon berkomitmen mendukung program pemerintah pusat yang berkaitan dengan ketahanan pangan sekaligus mencukupi kebutuhan gizi anak. Salah satunya adalah program MBG.
Ia menegaskan bahwa Pemda Kota Cirebon berkomitmen menyukseskan program ketahanan pangan yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto, termasuk MBG untuk anak-anak sekolah.
“Terima kasih Forum Pimred Cirebon yang telah memfasilitasi kegiatan ini dalam mensosialisasikan program ketahanan pangan, terutama pelaksanaan di daerah,” pungkasnya. (Agus/FC)
Discussion about this post