KAB. CIREBON, (FC).- Banjir bandang terjang delapan desa di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon.
Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda menjelaskan, banjir besar tersebut diakibatkan dari luapan Sungai Cipager yang berhulu di Kuningan tak mampu lagi menampung debit air, sehingga menyebabkan berbagai kerusakan di permukiman warga.
Ditambah lagi, kata Juwanda, saluran-saluran dan anak sungai tidak mampu menampung air kiriman.
“Ini karena wilayah hulu di Kuningan hujan lebat dengan durasi lama dan kebetulan wilayah Sumber sekitarnya juga hujan lebat dan lama. Sehingga sungai-sungai tidak dapat menampung debit air,” kata Juwanda melalui pesan singkatnya, Sabtu (18/1).
Menurutnya, delapan desa yang terdampak di lima kecamatan di antaranya adalah Desa Kondangasari, Kecamatan Beber.
Kemudian Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber.
Desa Megu Gede dan Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru. Desa Dawuan, Gesik serta Desa Kemlaka Gede Kecamatan Tengahtani.
“Satu desa lagi adalah Desa Kecomberan, Kecamatan Talun,” terangnya.
Sampai dengan saat ini, terdapat 2.430 jiwa yang terdampak banjir.
Kemudian satu sarana pendidikan, satu sarana ibadah terdampak.
Dua rumah warga di bibir sungai juga terdampak, dan tembok pondok pesantren juga terdampak.
“Rata-rata ketinggian air 20 centimeter hingga 1,20 meter,” pungkasnya. (Ghofar)
Nampak genangan masih terjadi di permukiman warga Desa Gesik, Kecamatan Tengahtani.
Discussion about this post