KAB. CIREBON, (FC).- TK Nurul Wathoni yang berlokasi di Desa Kedungjaya Kabupaten Cirebon menggelar acara bertajuk Festival Budaya dan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Acara yang diikuti antusias anak-anak, guru dan orang tua murid TK Nurul Wathoni tersebut berlangsung penuh kemeriahan pada Sabtu (14/12).
Kepala Sekolah TK Nurul Wathoni, Amillah Fitriani S. Pd,Gr mengatakan, kegiatan ini merupakan progran rutin yayasan yang diselenggarakan tiap 2 tahun sekali.
Tujuannya adalah untuk mengenalkan beragam budaya nusantara kepada anak-anak sejak usia dini.
“Kami ingin anak-anak sejak dini mencintai budaya Indonesia, karena sekarang itu anak-anak lebih ke gadget, jadi sudah mulai punah mengenal budayanya,” kata
Diharapkan melalui kegiatan ini, anak-anak bisa lebih mengenal budaya daerah mulai dari makanannya, tari-tarian, alat bermain hingga pakaian adatnya.
Festival budaya ini dikemas dengan mengadakan lomba kebudayaan daerah yang dibagi dalam 3 kelompok peserta.
Pesertanya adalah anak-anak dan para orang tua dari masing-masing kelas, yaitu kelas A, kelas B1 dan B2.
Adapun tema lomba yang diusung yaitu mengangkat 3 kebudayaan, Bali, Jawa Timur, dan Bangka Belitung.
Tiap kelompok peserta berlomba mendekorasi ruang kelas dengan suasana ala kebudayaan daerah yang dipilih.
Mulai dari miniatur rumah adat, senjata tradisional, permainan tradisonal. hingga sajian aneka makanan tradisional.
Para peserta anak-anak dan orang tua juga mengenakan busana adat yang juga menjadi salah satu penilaian juri lomba.
Pelaksanaan Festival Budaya di TK Nurul Wathoni diawali dengan carnaval parade budaya mengelilingi wilayah sekitar lingkungan sekolah.
Setelah kembali ke sekolah, anak-anak dan orang tua mengunjungi stand lomba ke masing-masing kelas secara bergantian.
“Jadi mereka saling mengunjungi. Nanti di stand itu ada yang menyambut dan menjelaskan orang tua. Mereka mendapatkan edukasi, mencicipi makanan dan sebagainya,” jelas Amillah.
Anak-anak yang sekarang ini lebih suka dengan makanan atau jajanan serba instant seperti nuget, tapi dengan diadakan acarabini mereka jadi tahu dan mengenal makanan berbudaya
Menurutnya, dari kegiatan ini terlihat adanya kolaborasi yang baik antara orang tua murid. Semua konsep perencanaan hingga pelaksanaan lomba disusun bersama-sama.
“Termasuk pembiayaannya mereka yang memikirkan. Jadi kami tidak menentukan biayanya, tapi mereka semua dari kelompoknya masing-masing,” ujar Amillah.
Sebagai bentuk apresiasi atas semangat kreatifitas dari seluruh kelompok peserta, pihak yayasan sekolah memberikan hadiah dari lomba yang diadakan tersebut. (Andriyana)
Discussion about this post