MAJALENGKA, (FC).- Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi memastikan rangkaian pelantikan Bupati terpilih Eman Suherman dan Wakil Bupati Dena M Ramdhan akan berlangsung pada 20 Februari mendatang.
Sementara serah terima jabatan (sertijab) atau acara pisah sambut dijadwalkan pada 21 Februari 2025. Hal itu berdasarkan hasil rapat dengan koordinasi Kementerian Dalam Negeri.
“Kemarin rakor dengan Kemendagri pelantikannya pada 20 Februari dan 21 Februari langsung sertijab atau kenal pamit,” ujar Dedi dalam kegiatan Majalengka Bicara (Mabar) di Pendopo Majalengka, Selasa (4/2).
Menurut Dedi, transisi pemerintahan tidak hanya sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi harus ada kesinambungan program.
Oleh karena itu, dalam rapim terakhir, pihaknya mengundang Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk membentuk tim kolaborasi berkelanjutan, bukan sekadar tim transisi.
“Tim ini bertujuan untuk menyiapkan langkah percepatan agar setelah pelantikan, mereka bisa langsung bekerja,” kata Dedi.
Salah satu fokus utama Dedi selama menjabat adalah konsep pemerintahan berbasis kolaborasi, inovasi, dan desentralisasi.
Beberapa program yang telah berjalan akan dialihkan kepada pemerintahan baru, seperti perbaikan penerangan jalan umum (PJU) yang sebelumnya terkendala anggaran daerah dengan menggandeng dukungan dari pemerintah pusat.
Program lain yang akan dilanjutkan oleh Bupati dan Wakil Bupati baru adalah Festival Pecunan di Jatitujuh untuk mendukung sektor pariwisata.
“Kami juga mendorong adanya wisata air di sana dengan penyediaan perahu colek dari Bank BJB,” ucapnya.
Selain itu, desentralisasi anggaran juga akan diterapkan hingga ke tingkat kecamatan.
Salah satunya dengan menyiapkan motor roda tiga untuk tim sapu bersih yang sebelumnya berada di bawah Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Dalam mendukung lingkungan, Kementerian Agama juga memiliki program di mana calon pengantin yang akan menikah dianjurkan mewakafkan pohon tabebuya.
Saat ini, sebanyak 1.600 pohon telah tersedia dan akan dialihkan kepada kepemimpinan Eman Suherman untuk dilanjutkan.
Dedi Supandi juga menyoroti sejumlah capaian selama masa kepemimpinannya, antara lain, angka stunting turun dari 24,1 persen menjadi 17,2 persen.
Tingkat kemiskinan berkurang dari 11,21 persen menjadi 8,34 persen.
Sebanyak 49 ribu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kecamatan telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
Selain itu, Dedi juga mengenang tiga momen paling berkesan selama menjabat di Majalengka.
“Sejak kecil, saya bercita-cita ingin membuat perbaikan. Salah satunya, dulu saya hampir mengalami kecelakaan di Jembatan Cikeruh karena minim penerangan. Alhamdulillah, kini jembatan tersebut sudah terang. Saya juga terharu ketika pelaku UMKM mengucapkan terima kasih karena omzet mereka meningkat berkat program Culinary Night. Yang paling di luar dugaan adalah saat pemasangan patok di Cengal, Desa Nunuk, warga langsung sujud syukur,” paparnya. (Munadi)
Discussion about this post