KAB.CIREBON, (FC).- Tim Inafis Polresta Cirebon turun tangan menyelidiki kasus dugaan keracunan massal yang menimpa 20 siswa SDN 2 Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, setelah mengonsumsi menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya sejumlah siswa yang mengalami gejala mual dan muntah usai menyantap makanan MBG yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Setu Kulon.
“Hari ini kami mendapat laporan bahwa ada makanan MBG yang dikonsumsi anak-anak SD di SDN 2 Setu Wetan. Setelah makan, mereka mengalami gejala mual-mual dan langsung dibawa ke Puskesmas,” ujarnya, Selasa (4/11).
Menurutnya, dari 20 siswa yang sempat dirawat, sebanyak 13 siswa telah dipulangkan, sementara 7 siswa masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Plered.
Akibat kejadian itu, lanjut Sumarni Tim Inafis Satreskrim Polresta Cirebon telah mengambil sampel makanan untuk dilakukan uji di laboratorium guna memastikan penyebab keracunan. Polisi juga telah memeriksa dan memintai keterangan relawan SPPG yang menyalurkan makanan tersebut.
“Reskrim kami sudah mengambil sampelnya dan mengecek kembali ke SPPG. Secara dokumen, sertifikasi dan alur higienitasnya lengkap. Kami tinggal menunggu hasil uji laboratorium dari makanan itu,” jelasnya.
Sumarni juga menyebut, dari hasil pengecekan di lapangan, menu MBG berupa soto ayam tersebut disalurkan ke delapan sekolah. Namun, hanya SDN 2 Setu Wetan yang melaporkan kasus keracunan.
“Dari delapan sekolah penerima menu itu, hanya SDN 2 Setu Wetan yang mengalami kasus ini. Kami akan lakukan uji lebih lanjut untuk memastikan apakah ada kandungan tertentu yang menyebabkan anak-anak mual,” tambahnya.
Kapolresta memastikan pihaknya akan terus mengawasi pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami meminta seluruh pihak yang terlibat baik SPPG, supplier, maupun pengelola untuk terus meningkatkan higienitas dan menjalankan SOP dengan ketat. Jangan sampai ada hal-hal yang membahayakan kesehatan anak-anak penerima manfaat,” tegasnya.
Berikut nama – nama siswa yang diduga alami keracunan setelah menyantap menu MBG dari SPPG Desa Setu Kulon.
- AY 10 tahun kelas 4A mengalami gejala keluhan pusing mual dan sakit perut.
MR 11 tahun kelas 5B mengalami gejala pusing perut sakit
RA 9 kelas 3 tahun mengalami sakit perut,pusing dan mual
MR 10 tahun kelas 4B sakit perut dan mual
UM 10 tahun kelas 4B muntah empat kali dan puaing
MR 9 tahun kelas 3 muntah tiga kali dan pusing
MA 10 tahun kelas 4B muntah tiga kali dan pusing
HF 9 tahun kelas 4B mengalami pusing mual muntah
MS 10 tahun kelas 4 A mengalami pusing mual dan muntah.
SK 9 tahun kelas 4A mengalami sakit perut dan pusing
BM 9 tahun kelas 4A sakit perut,pusing dan mual
NM 10 tahun kelas 4A mengalami pusing,mual dan sakit perut
KS 10 tahun kelas 4A mengalami pusing mual dan sakit perut.
NA 11 tahun kelas 5B mengalami perut sakit dan pusing
KR 10 tahun kelas 5B mual dan pusing
BQ 11 tahun kelas 5B mengalami pusing,sakit perut dan mual
MA 11 tahun kelas 5B mengalami,sakit perut dan mual.
Sementara tiga lainya hanya mengalami gejala ringan.
Adapun menu MBG yang disajikan oleh SPPG Desa Setu Kulon berupa nasi, sayur, ayam suwir, tempe, toge, kol, timun dan kuah soto sedangkan menu lainya berupa buah anggur sebanyak 2 butir. Pengiriman menu MBG mulai distribusikan pukul 8 pagi untuk kelima sekolah, salah satunya SDN 2 Setu Wetan. (Johan)












































































































Discussion about this post